Sukses

Disanjung Soal AirAsia, Kepala Basarnas Tak Mau Jumawa

Soelistyo berpesan ke seluruh anak buahnya, agar operasi pencarian dan pertolongan AirAsia QZ8501 sebagai pembelajaran.

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) menjadi koordinator operasi pencarian dan pertolongan musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Dalam operasi itu, Basarnas mendapat sanjungan dari dunia internasional karena mampu bekerja cepat, baik dalam menemukan titik jauhnya pesawat maupun dalam evakuasi jenazah penumpang.

‎"Mendapatkan sanjungan dalam operasi yang luar biasa cepat. Menurut penilaian masyarakat dalam waktu yang cepat. Kita patut merenung, bertanya, apabila itu benar maka kita layak berbangga," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo dalam pidatonya saat upacara memperingati HUT ke-43 Basarnas di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015).

Atas sanjungan keberhasilan itu, Soelistyo meminta anak buahnya untuk tidak jumawa. Seluruh elemen di Basarnas diminta tidak tinggi hati atas keberhasilan itu. ‎"Kita meminta semua agar keberhasilan itu tidak membuat kita bertinggi hati,‎" ujar dia.

Soelistyo juga berpesan kepada seluruh anak buahnya, agar operasi pencarian dan pertolongan AirAsia QZ8501 terus sebagai pembelajaran ke depan agar mejadi lebih baik. Khususnya dalam setiap operasi serupa di masa mendatang.

"Saya bepersan agar rendah hati dan terus belajar bagi rakyat Indonesia. Keberhasilan menjadi penyelamat itu untuk siap siaga, dengan kualitas dan kuantitas lebih tinggi lagi," tandas Soelistyo.

Pesawat AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu. Pesawat jenis Airbus A320-200 berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu terjatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Rmn)