Liputan6.com, Jakarta - Uninterruptable power supply (UPS) adalah alat yang memberikan tenaga listrik cadangan apabila aliran listrik utama mati. UPS juga bisa melindungi komputer dari beban dan kerusakan akibat sumber listrik yang kurang baik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (28/2/2015), keberadaan UPS nyatanya memang dibutuhkan oleh sejumlah sekolah. Antara lain karena listrik PLN kerap padam. Salah satunya di SMAN 35 Jakarta. 1 Unit UPS berdaya 100 ribu watt di sekolah tersebut sudah dipergunakan sejak awal 2015 lalu.
Namun permasalahan UPS muncul akibat dana yang disebut sebagai 'siluman' dalam APBD DKI Jakarta 2015. Dalam APBD 2015 menyebut pengadaan UPS untuk sekolah-sekolah mencapai Rp 6 miliar. Padahal harga yang diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak mencapai angka Rp 200 juta.
"Kami udah minta BPKP lakukan investigasi kerugian negara berapa. Kalian nggak pernah denger kan ada UPS merek made in China lagi, gila nggak sampai Rp 6 miliar. Kalau made in Planet Mars mungkin masuk akal juga ngambilnya agak mahal. Ini merek China, merek nggak jelas," tukas Ahok.
Di pasaran UPS beredar dengan beragam harga. Di pusat elektronik ITC Glodok, Jakarta Barat harga UPS dipatok mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. UPS dengan kapasitas rendah mulai dari 150 watt dijual dengan harga Rp 650 ribu.
Sementara UPS dengan kapasitas lebih besar mencapai 16 ribu watt dipatok dengan harga Rp 149 juta. UPS di sekolah-sekolah di Jakarta kapasitasnya bisa mencapai 120 ribu watt. (Nfs/Sss)
Ahok: Kalau UPS Made in Planet Mars Masuk Akal Rp 6 Miliar
Ahok geram dengan adanya dana siluman di APBD DKI Jakarta 2015. Dalam APBD 2015 disebutkan, pengadaan UPS untuk sekolah mencapai Rp 6 miliar
Advertisement