Sukses

Alamat Pemenang Proyek UPS SMKN 53 di Rumah dalam Gang

Bangunan nomor 31 merupakan rumah biasa dengan pintu dari tripleks dan tidak berpagar.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pemenang tender pengadaan UPS untuk SMKN 53, seperti tercantum di RAPBD DKI Jakarta 2015, adalah CV Bukit Terpadu Bersama. Perusahaan ini memenangkan tender UPS senilai Rp 5,8 miliar. CV Bukit Terpadu beralamat di Jalan Sekip Ujung Nomor 30 atau Jalan Ahmad Yani Nomor 31 RT 006 RW 006 Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Liputan6.com mencoba menelusuri alamat tersebut Minggu (1/3/2015). Untuk mencapai alamat itu, ternyata harus memasuki jalan yang lebarnya hanya sekitar 1,5 meter. Namun setelah sampai di alamat, bukannya menemukan gedung kantor malah yang ada hanya rumah biasa di permukiman padat penduduk.

Bangunan bernomor 30 berbentuk rumah biasa dengan tembok keramik warna oranye dan pagar besi yang juga oranye dengan tinggi kurang lebih 1,5 meter. Sedangkan bangunan nomor 31 juga merupakan rumah biasa dengan pintu dari tripleks dan tidak berpagar.  Menurut warga sekitar, rumah di Jalan Sekip Nomor 30 dan 31 itu merupakan milik warga biasa.

"Benar ini Jalan Sekip RT 006 RW 006. Tapi rumah nomor 30 dan 31 pemiliknya beda. Yang 30 punya Pak Haji Dahlan, yang 31 punya Haji Agus Darmawan," ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

"Sebulanan lalu pernah ada lelaki pakai kaos dan celana pendek, mondar mandir di gang. Terus nyatet nomor rumah Pak Dahlan dan fotoin itu (sambil menunjuk pelat alamat yang tergantung di atas daun pintu rumah nomor 30)," ungkap warga itu.

Mencari kejelasan, Liputan6.com diantar ke rumah tetua di RT setempat. Pria paruh baya itu meluruskan kemungkinan alamat yang dimaksud adalah Jalan Sekip Kavling 30 dan 31 yang juga berada di RT 006 RW 006.

"Kalau di sini nggak ada CV. Mungkin maksudnya bukan nomor 30 atau 31. Tapi kavling 30 atau 31. Di situ ada tempat penjualan genteng dan bangku-bangku sekolah," ujar pria tersebut.

Bengkel Genteng dan Bangku Sekolah

Di kavling 30, merupakan bengkel pembuatan bangku-bangku sekolah. Sedangkan di kavling 31 merupakan tempat usaha pembuatan genteng. Pemilik dua kavling itu bernama Sutawi. Usaha genteng merupakan usaha Sukawi sendiri dan dia menyewakan sebagian lahannya di kavling 30 untuk bengkel pembuatan bangku sekolah.

Tetua di RT 006 dan RW 006 itu mengungkapkan, usaha bangku sekolah bernama CV Sejahtera Multi Guna dan bukan CV Bukit Terpadu Bersama.

Liputan6.com akhirnya menghampiri Jalan Sekip Kavling 31 RT 006 RW 006 yang dimaksud. Di tempat ini, pengusaha genteng asal Majalengka Sutawi menjelaskan, usaha gentengnya sudah berdiri pada 1985. Dia menyayangkan ulah oknum-oknum yang mengatasnamakan alamat tokonya.

"Saya sudah berjualan dari tahun 1985. Saya cuma usaha genteng. Nggak ada usaha lain," tegas Sutawi.

"Kalau yang ngontrak di sebelah Ibu Euis buat jualan bangku sekolah. Suka ada sales-sales. Tapi biarpun karyawannya banyak, kalau Sabtu-Minggu libur. Bengkel kerjanya di nomor 30," timpal adik Sutawi, Warman.

Pantauan Liputan6.com, di bangunan bercat putih yang di kontrak seorang wanita bernama Euis itu tak berupa kantor pada umumnya. Tak ada plang nama usaha dagangnya.

UPS sendiri adalah alat pasokan daya listrik. Di pasaran alat ini bisa diperoleh dengan kisaran harga hanya Rp 500 ribu sampai Rp 7 juta. Salah satu sekolah yang disebut memiliki UPS adalah SMA 78 Jakarta Barat. Namun ternyata sekolah ini mengaku tidak pernah meminta alat tersebut.

Pagi tadi saat acara car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, warga ibukota ramai-ramai mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk membongkar proyek siluman yang anggarannya, kata Ahok, telah disusupkan DPRD DKI ke RAPBD 2015. Nilai proyek siluman itu mencapai Rp 105,876 miliar. (Sun/Yus)