Sukses

Hilang Sejak Rabu, Siswi SMK di Bandung Ditemukan Tewas

Dia menjelaskan, dari hasil penyelidikan, keluarga korban menduga Yuli bukan hilang melainkan dibawa kabur oleh seseorang.

Liputan6.com, Bandung - Yusi Husaeni (18), siswi SMKN 1 Kota Bandung, Jawa Barat, ditemukan tewas di area pemakaman Cina, Cikadut, Kabupaten Bandung. Yusi merupakan putri dari Kardi, salah seorang aktivis Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Barat yang hilang sejak Rabu 25 Februari lalu.

"Ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di kuburan Cikadut," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Mokhamad Ngajib di Mapolrestabes Bandung, Minggu (1/3/2015).

Dia menjelaskan, dari hasil penyelidikan, keluarga korban menduga Yusi bukan hilang melainkan dibawa kabur oleh seseorang. "Itu juga sedang kita selidiki dan kini masih dalam tahap pengembangan," tutur Ngajib.

Dari hasil penyelidikan sementara, terdapat beberapa luka di tubuh Yusi, terutama di bagian leher dan juga bagian lengan. "Itu bukan dari benda tumpul dan tajam. Kita masih melakukan penyelidikan," jelas dia.

Polisi juga menduga pelaku sengaja menyimpan mayat korban di tempat yang sulit ditemukan. Sebab, dari pintu masuk gerbang area pemakaman saja, harus menempuh jarak lebih dari 1 kilometer dan harus ditempuh dengan berjalan kaki.

Selain itu, menurut Ngajib saat ditemukan jasad korban disimpan dalam lubang yang ditutupi oleh alang-alang sehingga sulit ditemukan.

"Ada dugaan seperti itu (disembunyikan di tempat yang sulit ditemukan) karena jaraknya cukup jauh dari pintu masuk," kata Ngajib.

Ngajib juga menuturkan, kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan terlentang dan lidah menjulur. "Seperti luka cekikan. Kita masih tunggu hasil otopsi untuk kepastiannya," tutur dia.

Ia juga menegaskan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku yang diduga sebagai pembunuh siswi SMK kelas 3 itu. "Ada yang sudah mengarah dan kita akan amankan untuk dimintai keterangan," pungkas dia.

Sementara jenazah Yuli sendiri kini telah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani otopsi. (Ado/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini