Liputan6.com, Nusa Dua - Angka seolah berkejaran di papan pencatat hasil voting pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional di arena Kongres IV PAN di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Raut muka tegang pun tak bisa disembunyikan dari kedua kandidat, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Tak jarang mereka menghela napas dan merapihkan rambut usai mendengar suara yang dibacakan oleh panitia.
Ketegangan suasana penghitungan voting di Kongres IV PAN pada Minggu malam 1 Maret 2015 tersebut layaknya adu tendangan penalti pertandingan sepak bola. Wajah tegang dan penuh harap hadir di muka-muka para pendukung kedua calon.
"Ayo lagi, nambah terus suara!" teriak masing-masing pendukung calon.
Penghitungan hasil voting memang ketat. Setiap panitia menyebut nama satu calon, selalu disusul nama calon yang satunya lagi. Pemandangan di luar gedung pun tak kalah seru. Para pendukung kedua kandidat terus bernyanyi dan mengumandangkan yel-yel mereka.
Menyalip di Tikungan Akhir
Namun takdir berkata lain. Ketua MPR RI itu menikung kemenangan kandidat incumbent atau petahana Hatta Rajasa yang sebenarnya hampir pasti diperoleh saat kertas suara menyisakan 7 lembar. Padahal, pendukung Hatta pun saat itu yakin akan memenangi pertarungan.
Saat itu perolehan suara masih seimbang, yaitu 285 suara bagi Hatta dan 285 bagi Zulkifli. Kedua kubu pendukung calon sama-sama menarik napas dan melantunkan doa-doa agar jagoannya menang. Tapi hasil draw atau seri tidak akan mungkin diperoleh dalam adu penalti.
Suara untuk Hatta saat itu lebih dulu naik ke 286. Ibarat di tikungan terakhir untuk menuju finish atau garis akhir, Zulkifli langsung saja tancap gas dan terus bertambah menjadi 286, 287, 288. Namun perolehan suara Zul tak bisa diikuti Hatta yang berhenti di 286.
Pantauan Liputan6.com di arena kongres, sebagian pendukung Zulkifli Hasan makin optimistis akan menang dengan merangsek maju ke depan. Tapi upaya pendukung Zulkifli dihadang oleh anggota pengamanan kongres yang dibantu keamanan hotel.
"Hidup Bang Zul! Hidup Zul!" teriak para pendukung Zul yang bernafsu ke depan memberi selamat kepada jagoannya.
Akibat insiden itu, penghitungan suara sempat terhenti sejenak. Tapi akhirnya penghitungan suara bisa diselesaikan.
Dan belasan menit menjelang pukul 23.00 Wita, Zulkifli Hasan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2015-2020. Sang penantang ini mengungguli kandidat incumbent Hatta Rajasa.
"Perolehan suara Hatta Rajasa 286 suara, Zulkifli Hasan 292 suara, selisih suara 6 dengan catatan 4 suara rusak dan total suara 582," demikian pengumuman yang dibacakan panitia di arena Kongres IV PAN di Hotel The Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu malam.
Seruan "Bang Zul! Bang Zul!" pun menggema di arena kongres. Para pendukung Zulkifli Hasan kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Perolehan suara Hatta Rajasa 286 suara, Zulkifli Hasan 292 suara, selisih suara 6 dengan catatan 4 suara rusak dan total suara 582," kata Ketua Steering Committee Kongres IV PAN Taufik Kurniawan.
Mendengar hasil perolehan suara yang dibacakan Ketua SC, Hatta Rajasa pun langsung bereaksi dan memberi selamat kepada Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 2015-2020. Ucapan selamat Hatta dibalas dengan pelukan hangat Zulkifli. Keduanya pun mengangkat tangan layaknya pembalap yang selesai melakukan lomba di sirkuit.
>>> Insiden Kursi Terbang >>>
Insiden Kursi Terbang
Insiden Kursi Terbang
Klimaks kongres partai berlambang matahari terbit akhirnya terjadi di hari kedua. Padahal, sesuai agenda panitia, pemilihan ketua umum baru akan digelar pada hari ketiga Kongres PAN atau Senin 2 Maret 2015.
Ini bermula saat kericuhan mewarnai sidang perdana Kongres IV PAN pada hari kedua, Minggu 1 Maret 2015. Saat membahas validitas pemilik suara, terdapat 8 peserta yang dipermasalahkan.
"Ada 8 peserta kepesertaan yang kontroversial, 5 dari Maluku Utara, 3 dari NTT. Terkait kepengurusan, jadi 584 sebagai pemilik suara. Lainnya masih sama," kata Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo di Hotel Westin, Nusa Dua.
Hal ini kemudian memicu perdebatan di dalam sidang. Saling tuding antar-pendukung tak terhindarkan, antara kubu Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Kericuhan pun tak terelakkan. Kericuhan itu sampai menimbulkan korban. Salah satu pengurus DPP PAN Sumatera Utara asal Kabanjahe, Kabupaten Karo, Muhammad Rafi Ginting‎ terlihat terluka di bagian kepala sebelah kanan.
"Pada saat hujan interupsi, ada dua kubu saling berebut mik saya pun 3 hari ini agak sakit. Saya hanya duduk dan ada orang-orang berebut mic, ada dorong-mendorong setelah lihat dari dekat ternyata kursi beterbangan sampai 10 kursi tidak bisa melihat. Dan akhirnya tumbang," terang Rafi yang mendapat 28 jahitan akibat lukanya.
Adanya insiden tersebut dan suasana yang dinilai sudah tidak lagi kondusif karena perang yel-yel yang semakin memanas membuat Steering Committe (SC) Kongres IV PAN memutuskan untuk mempercepat agenda pemilihan ketua umum ke Minggu malam.
Menurut Wakil Ketua SC Farhan Hamid, seharusnya Minggu pagi baru akan meresmikan tata tertib (tatib) kongres, tatib pemilihan, dan agenda kongres. Namun karena alasan di atas, SC meminta kepada kedua calon untuk masuk turun tangan dan mencari solusi agar tidak terjadi kericuhan yang lebih jauh.
"Akhirnya SC meminta Hatta (Hatta Rajasa) dan Zul (Zulkifli Hasan) masuk ke dalam, ditenangkan," tutur Farhan.
Hasilnya agenda utama dalam perhelatan kongres yaitu pemilihan Ketua Umum dipercepat dengan menghapus agenda pandangan DPW terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) DPP. LPJ itu diyakini sudah diterima semua.
Ketua DPP PAN Totok Daryanto mengatakan percepatan pemilihan Ketua Umum PAN periode 2015-2020 merupakan sejarah pertama di kongres partai berlambang matahari terbit tersebut. Percepatan tersebut karena semakin memanasnya persaingan antar-kubu kandidat Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan.
"‎Untuk pertama kali dalam sejarah kongres. Ini memang beda, untuk menghindari adanya perdebatan, konflik, langsung diserahkan saja," kata Totok, di Hotel The Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu 1 Maret 2015.
>>> Saling Sindir >>>
Advertisement
Saling Sindir
Saling Sindir
Memanasnya Kongres PAN sudah terlihat sejak hari pertama. Meski berjalan normal, pembukaan Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali diwarnai 'percikan api'. Kubu Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa saling sindir.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP)Â Amien Rais yang mendukung Zulkifli sempat melontarkan sindiran ke Hatta Rajasa terkait Pilpres 2014 lalu.
"Waktu September lalu, malam hari di sebuah kantor DPP partai menengah sedang ada rapat harian. Lalu bilang, ketua itu mau temui KMP. Sejam kemudian, di media online, malah pergi ke rumah Surya Paloh untuk bertemu Jokowi," kata Amien Rais di Nusa Dua, Bali, Sabtu 28 Februari 2015 malam.
Ketua yang dimaksud oleh Amien adalah Hatta Rajasa. Ia menyinggung kemunculan Hatta, yang bertemu dengan Jokowi secara tertutup, setelah kalah di Pilpres 2014.
Tak mau kalah, Hatta Rajasa juga balas menyindir kubu Zulkifli Hasan, Soetrisno Bachir. Ia menyindir perolehan suara saat Pileg era Soetrisno, dibandingkan dengan perolehan suara Pileg 2014 lalu.
"Pada Pileg dan Pilpres lalu, alhamdulilah kita bisa lewati poin dengan baik. Sejarah pertama kali kita capai perolehan suara di atas 9 juta. Memang capaian itu belum cukup memuaskan, namun kita sudah kerja keras hentikan tren penurunan," beber Hatta.
Pesan Hatta Rajasa
Terlepas dari saling sindir di hari pertama tersebut, kini PAN berganti nakhoda. Zulkifli Hasan akhirnya terpilih sebagai ketua umum yang baru, mengungguli kandidat incumbent Hatta Rajasa.
"Alhamdulillah. Agenda penting partai, kongres yang menyita energi alhamdulillah telah berjalan baik. Ini bukan kemenangan saya, tapi ini kemenangan partai," ucap Zulkifli usai disahkan menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020 di BICC Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu 1 Maret 2015 malam.
Politisi yang akrab dengan sapaan Bang Zul ini pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader PAN atas kemenangannya. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh kader PAN di mana pun berada. Ini adalah kemenangan seluruh kader, kemenangan seluruh kader partai dan kemenangan PAN. Proses demokrasi Tanah Air kita menyambut tradisi baru," pungkas Zulkifli Hasan.
Lantas, apa komentar Hatta Rajasa atas kemenangan Zulkifli merebut pucuk pimpinan PAN?
"Buat saya ini hasilnya sangat demokratis dan saya berterima kasih kepada kawan-kawan," ucap Hatta seusai penghitungan suara pemilihan Ketum PAN di BICC, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu malam, 1 Maret 2015.
Hatta Rajasa berharap dengan terpilihnya Zulkifli partai tidak terpecah belah seusai kongres. "Harapan saya seusai kongres para petinggi PAN bersatu lagi."
Dan Kongres IV PAN masih menyisakan agenda penting pada hari terakhir, yakni pemilihan Ketua Majelis Pertimbangan Partai menggantikan Amien Rais yang telah menyatakan hendak mundur dari jabatannya tersebut.
Dua kandidat pun digadang-gadang, yakni Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa. Siapa yang akan terpilih nanti? Kita nantikan saja. (Ans/Ali)