Liputan6.com, Semarang - 15 Hari sudah Wakapolsek Gunungpati Ajun Komisaris Polisi (AKP) Hadi menjadi buronan kasus penyekapan dan penganiayaan. Dit Propam Polda Jateng dan Polrestabes Semarang masih belum mengetahui keberadaan yang bersangkutan. Kapolrestabes Semarang dan Polda Jateng pun berharap bantuan masyarakat, khususnya berupa informasi.
Untuk menjaring informasi publik itu, kini foto AKP Hadi yang baru saja dicopot jabatannya itu disebar ke masyarakat. Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono, selain menyebar selebaran berisi foto dengan tulisan DPO, pihaknya juga mempublikasikan lewat berbagai media.
"Siapapun diharapkan mau melapor jika melihat. Itu tujuannya penetapan sebagai DPO kemarin, untuk memudahkan. Tenang saja, identitas (pelapor) akan dirahasiakan," kata Djihartono, Selasa (3/3/2015).
Polrestabes dan Polda Jateng mengaku sudah mencari di titik-titik di mana AKP Hadi biasa nongkrong. Termasuk tempat hiburan dan lokalisasi prostitusi. Keluarga dan teman-teman AKP Hadi juga sudah dimintai keterangan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
"Sudah diperiksa semua. Tapi memang sampai sekarang belum ketemu. Kami serius menangani masalah ini," kata Djihartono.
Wakapolsekta Gunungpati AKP Hadi kabur pada 16 Februari lalu setelah mengamuk di tempat karaoke dengan menyekap 2 SPG dan memukul pegawai karaoke. Kebrutalan AKP Hadi dilanjutkan di kantornya, Mapolsek Gunungpati. Di sana ia mengamuk menggunakan parang hingga nyaris membunuh Kapolsek Kompol Ahmadi.
Sebelumnya diketahui AKP Hadi ternyata memiliki catatan buruk sebagai penegak hukum. Selain pemabuk, ia pernah menganiaya pekerja seks komersial yang menolak melayani dengan gratis, dan pernah pula melepaskan tahanan perempuan kasus narkoba. (Ado/Mut)
Buron 15 Hari, Foto Wakapolsek Gunungpati Penyekap SPG Disebar
Untuk menjaring informasi publik itu, kini foto AKP Hadi yang baru saja dicopot jabatannya itu disebar ke masyarakat.
Advertisement