Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, pemerintah mendeteksi adanya pergerakan sejumlah warga negara Indonesia ke beberapa negara di Timur Tengah untuk bergabung dengan organisasi Islam garis keras seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Yang pergi ada yang ke Timur Tengah, dan memang ada beberapa orang kita yang ke luar negeri kemudian mereka menghilang dan sebagian ada. Nah ini sudah kita waspadai. Data dari BIN, dari Polri sudah masuk," ujar Tedjo di Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2015).
Tedjo menyebutkan, beberapa negara yang menjadi tujuan warga tersebut, di antaranya wilayah yang dikuasai ISIS, seperti Irak dan Suriah.
"Mereka ini orang kita, yang kalau ke luar negeri tidak jelas ke mana itu. Yang akan kita waspadai terutama ke Tengah ada dari Syiria, Turki, Irak dan sebagainya," kata dia.
Tedjo mengaku enggan membeberkan berapa jumlah warga yang berhasil dideteksi oleh pemerintah. Dia hanya mengatakan, pihaknya akan melakukan langkah antisipasi dengan melakukan pencegahan melalui pihak Imigrasi.
"Ah, jumlah tidak terlalu penting, tapi yang masuk ini kita waspadai, kita tangkal melalui imigrasi," kata dia.
‎
Tedjo juga mengungkapkan, ada modus baru dalam pengiriman warga tersebut, yaitu melalui agen perjalanan. Agen perjalanan tersebut, yang selama ini membantu warga melakukan perjalanan dari Indonesia ke negara Timur tengah.
"Iya, kemarin juga ada orang yang melalui modus baru, melalui tur begitu sampai di negara tertentu, mereka menghilang. Ini salah satu modus, tetapi ini kita waspadai. Dan data itu ada di kepolisian maupun BIN," kata dia.
Ia mengatakan, agen perjalanan tersebut merupakan agen perjalanan resmi dan terdaftar di pemerintahan. Tedjo mengaku pihaknya akan segera memanggil pihak agen perjalanan.
"Iya, mereka harus mempertanggungjawabkan ini. Dan sampai kapan mereka kembali kan dari travel itu kan ada, waktu kembalinya Dan kita cek siapa saja yang belum kembali," kata Tedjo Edhy. (Mvi/Mut)
Pergerakan WNI ke Timteng Terdeteksi Melalui Agen Perjalanan
"Ah, jumlah tidak terlalu penting, tapi yang masuk ini kita waspadai, kita tangkal melalui imigrasi," kata dia.
Advertisement