Liputan6.com, Surabaya - Keluarga korban AirAsia mengaku pasrah atas keputusan Basarnas menghentikan pencarian korban QZ8501. Mereka menilai usaha Basarnas yang dilakukan selama 2 bulan ini telah mencapai hasil maksimal.
"Dan kami sekeluarga juga mengucapkan terima kasih kepada Basarnas yang selama ini telah membantu. Dan Alhamdulillah, mereka masih mau dan memberi waktu tambahan tujuh hari untuk melakukan pencarian terakhir," ujar Dwi Yanto, ayah dari Bhima Aly Wicaksana di Mapolda Jatim, Selasa (3/3/2015).
Nama Bhima Aly Wicaksana dalam daftar manifes penumpang tercatat berada pada urutan 56 dan dideratan sebelahnya tercetak kode F9 LCVC-Y kemudian 89.23Dec14, 12B.
Hingga saat ini, total jenazah korban AirAsia yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya berjumlah 104 jenazah, termasuk non-human atau monyet.
Sedangkan jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, baik tubuh utuh maupun bagian tubuh, sebanyak 98 jenazah, dengan rincian 44 berjenis kelamin perempuan, 50 laki-laki, 1 monyet, dan 3 bagian tubuh korban milik jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi.
Dan sisanya yang masih dilakukan proses rekonsiliasi terdapat enam jenazah, dengan rincian tiga jenazah yang masih relatif utuh dan tiga lainnya dalam bentuk potongan tubuh. (Ali)
Keluarga Korban AirAsia: Terima Kasih Basarnas...
Mereka menilai usaha Basarnas yang dilakukan selama 2 bulan ini telah mencapai hasil maksimal.
Advertisement