Sukses

Harapan Walikota Risma Usai Dapat Gelar Doktor HC dari ITS

ITS Surabaya menganugerahi gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang manajemen pembangunan kota kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Supuluh November (ITS) Surabaya menganugerahi gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang manajemen pembangunan kota kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Pemberian gelar tersebut berlangsung di Graha ITS Sukolilo Surabaya, Rabu (4/3/2015).

Usai menerima gelar doktor kehormatan itu, Risma menyatakan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan atas kinerjanya. Dia juga berharap cita-citanya untuk menciptakan Kota Surabaya yang ramah lingkungan dapat terus dilanjutkan.

"Saya sangat berterima kasih atas penghargaan ini dan berharap kita semua dapat menciptakan suasana yang nyaman untuk Kota Surabaya," tutur Risma.

Sementara itu, Ketua Senat ITS Priyo Suprobo mengatakan, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dinilai berprestasi menata Kota Surabaya menjadi lebih manusiawi dan lebih ekologis.

"Selamat untuk Ibu Risma. Sudah menjadikan Kota Surabaya sebagai kota hijau dan nyaman untuk bermukim," kata Priyo.

Gelar Doktor Honoris Causa, jelas dia, merupakan penghargaan gelar doktor kehormatan kedua dalam sejarah yang dilakukan ITS. "Sebelum Ibu Risma, ITS pernah memberikan gelar yang sama kepada Hermawan Kertajaya," tandas Priyo.

Sementara itu, Ketua Komisi Profesor ITS Joni Hermana saat membacakan keputusan gelar Doktor Honoris Causa bagi Risma mengatakan bahwa kelayakan Risma menerima gelar itu karena kepemimpinan yang kuat dalam membangun Surabaya.

"Atas dasar karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan tekonologi dan kebudayaan, Tri Rismaharini berhak menyandang gelar Dr HC dalam sidang terbuka Senat," papar Joni.

Dia menambahkan, Risma juga mampu memprakarsai perencanaan dan pengawasan serta memotivasi masyarakat untuk ikut membangun dan memelihara Kota Surabaya menjadi lebih manusiawi.

"Terbukti membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat. Taman yang mati suri menjadi hidup. Sungai menjadi bersih karena penanganan sampah yang efektif. Suasana kota yang lebih ekologis. Baik secara spontan maupun terorganisasi," pungkas Joni. (Mut)