Liputan6.com, Cilacap - Rohaniawan Daniel Alexander mengaku tidak bertemu dengan terpidana mati duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran usai memberi siraman rohani di Lapas Batu, Nusakambangan hari ini. Daniel yang mengaku telah menjadi bapak Angkat Andrew memang kerap mengisi acara ibadah bagi semua narapidana beragama Nasrani di lapas tersebut.
"Hari ini saya tidak menemui mereka (terpidana Bali Nine). Saya hanya ketemu narapidana lain. Hari ini hanya mengikuti kebaktian di Lapas Batu," kata Daniel di Dermaga Wijayapura, Tambakreja, Cilacap, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (5/3/2015).
‎Daniel mengaku akan terus memperjuangkan duo Bali Nine agar tidak dihukum mati. Bagaimanapun caranya, dia tetap tidak ingin Andrew dan Myuran dieksekusi mati.
"Saya akan berusaha bagaimanapun caranya agar tidak dihukum mati. Kunjungan berikutnya saya ‎akan mencoba untuk bertemu mereka," kata Daniel yang ditemani anaknya, Nicholas Alexander.
Selain rohaniawan, keluarga terpidana mati lainnya juga rampung membesuk. Mereka adalah keluarga terpidana mati Rodrigo Gularte WN Brasil dan Serge Arezki Atlaui WN Perancis.
Salah satu keluarga Serge‎ mengakui baru saja membesuk di Lapas Pasir Putih. Namun, dia enggan memberi keterangan lebih lanjut, terutama soal eksekusi mati ini. "Iya baru saja besuk," ujar pria itu dalam bahasa Inggris.
Sementara keluarga Rodrigo, kompak untuk tidak memberi keterangan‎.
Usai keluar dari pos penjagaan Dermaga Wijayapura, sepupu Rodrigo, Angelita Aparecida Muxfeldt tak bergeming meski ditanya. Angelita‎ bersama rombongan keluarga lain langsung tancap gas meninggalkan dermaga.
Terpidana mati yang merupakan kelompok Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran telah dipindahkan dari Lapas Kerobokan, Bali ke Lapas Besi, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 4 Maret pagi. Duo terpidana mati asal Australia itu tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap sekitar pukul 08.40 WIB. Mereka mendapat pengawalan Brimob Polda Metro Jaya saat dipindahkan.
Keduanya dipindahkan ke Nusakambangan untuk menjalani eksekusi mati atas perbuatan mereka menyelundupkan narkoba jenis heroin seberat 8,2 kilogram pada 17 April 2005 di Bali.
Selain duo Bali Nine, kemarin terpidana mati asal Spanyol, Raheem Agbaja Salami juga sudah dipindahkan ke Nusakambangan‎ dari Lapas Madiun, Yogyakarta. Raheem juga dipindahkan karena akan menghadapi regu penembak mati.
Namun demikian, belum diketahui pasti kapan tepatnya mereka akan dieksekusi mati.‎ ‎Dari informasi yang dihimpun, eksekusi mati belum dilakukan karena masih menunggu‎ semua terpidana mati terkumpul.
Dari 11 terpidana mati yang belum dieksekusi, 8 terpidana mati yang di antaranya karena kasus narkotika akan lebih dulu dieksekusi mati dalam tahap 2 ini. (Tnt/Mut)
Rohaniawan Lapas Nusakambangan Ingin Duo Bali Nine Dibebaskan
Rohaniawan Daniel Alexander mengaku tak bertemu terpidana mati duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran usai memberi siraman rohani.
Advertisement