Liputan6.com, Sarolangun, Jambi - Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Sarolangun, Jambi menelan korban. Kecelakaan tambang kali ini menimpa sedikitnya 11 pekerja yang harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sarolangun karena mengalami luka bakar serius.
Dua pekan sebelumnya, tragedi penambangan emas di Sarolangun juga mengakibatkan 3 orang tewas akibat tertimbun longsoran lubang pertambangan.
Berdasakan informasi yang dihimpun Liputan6.com, kecelakaan akibat ledakan galon bahan bakar minyak (BBM) tersebut terjadi pada Jumat (6/3/2015) sekitar pukul 15.30 WIB. Tepatnya di lokasi tambang Desa Mensao, Kecamatan Cermin Nan Gedang, Sarolangun.
Salah seorang warga yang enggan namanya disebut mengatakan, 11 penambang emas itu terbakar karena ledakan api dari sebuah galon BBM jenis solar.
Menurut warga tersebut, pipa pembuangan tambang mengalami kebocoran. Kemudian, salah satu pekerja memperbaiki pipa dengan menggunakan api untuk merekatkan pipa.
"Tapi, tidak sadar ada galon BBM yang tidak tertutup, api langsung menyambar galon BBM lalu meledak," beber dia.
Hingga Jumat malam tadi, para korban luka bakar tersebut tengah mendapat perawatan medis di RSU Sarolangun. Sejumlah korban kecelakaan tambang itu kabarnya mengalami luka bakar serius di beberapa bagian tubuh.
Berikut nama-nama korban:
1. Agus setiawan (34) warga Muara Cuban
2. Edi Sabara (32) warga Muara Pemuat
3. Ban Ambaol (40) warga Muara Pemuat
4. Mastia (50) warga Lubuk Bangkar
5. Sarpawi (50) warga Muara Cuban
6. Khedir (27) warga Muara Pemuat
7. Herman (46) warga Muara Cuban
8. Edison (26) warga Teluk Rendah
9. Sadarudin (41)
10. Ahmad (43)
11. Ahmad Firdaus
(Ans)
Galon BBM Meledak, 11 Penambang Emas di Jambi Tewas
11 Penambang emas itu terbakar karena ledakan api dari sebuah galon BBM jenis solar.
Advertisement