Liputan6.com, Minahasa Tenggara - Gunung Soputan di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara menyemburkan magma setinggi 4,5 kilometer dan meninggalkan awan panas yang bergerak ke arah tenggara gunung sejauh 2,5 kilometer pada Sabtu, 7 Maret 2015.
Walaupun terjadi hujan abu vulkanik di beberapa kecamatan, Pusat Vukanoligi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak menaikkan status peringatan dari Siaga ke Awas. Hal tersebut lantaran jarak antara permukiman warga dengan gunung terhitung cukup jauh.
"Sekitar pukul 17.09 Wita terjadi letusan Gunung Soputan, yang menghasilkan semburan awan panas yang bergerak sejauh 2.500 ke arah tenggara," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya, Sabtu (7/3/2015).
"Namun tidak ada proses evakuasi warga karena jarak permukiman dan gunung jauh, sekitar 8 kilometer. Tapi beberapa daerah terkena hujan abu seperti Silian Raya, Touluaan, Tombatu dan sekitarnya," sambung dia.
Alumnus Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menjelaskan, pusat aktivitas material berada di puncak gunung. Ia mengimbau masyarakat di sekitar salah satu gunung yang masih aktif ini, selalu meningkatkan kewaspadaan tatkala terjadi letusan susulan yang lebih besar.
"Mereka tetap harus hati-hati dan siap siaga karena tinggal di daerah gunung yang statusnya masih aktif," ujar Sutopo.
Status Gunung Soputan dinaikkan menjadi Siaga pada 26 Desember 2014 hingga hari ini, karena mengeluarkan ledakan eksplosif beberapa kali. (Rmn/Ans)
Gunung Soputan Meletus, Beberapa Daerah Dihujani Abu
Namun PVMBG tidak menaikkan status peringatan dari Siaga ke Awas, karena letusan jauh dari permukiman warga.
Advertisement