Liputan6.com, Jakarta - Seekor anjing diikat dan dibekap, tujuannnya mempermudah proses pengangkutan. Itulah yang dilakukan dalam sebuah tayangan video yang diambil oleh kelompok penyayang satwa Animal Friend Yogya, mereka tengah menyelidiki alur bisnis konsumsi daging anjing khususnya di Pulau Jawa.
Seperti ditayangkan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (8/3/2015), tanpa makan dan minum, anjing-anjing dalam video tersebut diangkut. Sakit bahkan maut menjemput lebih awal. Permintaan yang besar akan daging anjing membuat beberapa pengepul hingga tempat potong anjing cukup kewalahan.
Beberapa warung makan di Yogya dan Jawa Tengah memang menyediakan khusus menu daging anjing. Dari yang blak-blakan hingga yang tertutup tetap ada saja yang datang.
Warung-warung yang menyediakan anjing memang jarang, mengingat mayoritas penduduk Indonesia muslim yang mengharamkan makanan ini. Maka kecenderungannya penjualannya tertutup. Sebagian orang yang sudah mencoba daging anjing mengklaim ada khasiat bagi tubuh ketika mengonsumsinya.
Pasokan daging yang diharamkan umat muslim ini berasal dari mana-mana. Tak peduli bagaimana memperolehnya dan kondisinya seperti apa.
Seperti salah satu pemasok daging anjing yang cukup besar di Solo dan sekitarnya. Ratusan ekor anjing per minggu mereka pasok ke beberapa warung makan di wilayah Solo hingga perbatasan Jawa Timur.
Dengan muatan anjing sebanyak itu, sebisa mungkin mereka menghindari petugas. Sudah tiga generasi ia dan keluarga menggeluti bisnis daging anjing, menjadi pemasok dan sekaligus pemilik rumah makannya.
Kisah yang sama juga diceritakan pemilik rumah makan daging tak lazim ini. Mereka memperlihatkan bagaimana mengolah hewan itu menjadi santapan. Sementara yang lain menyaksikan dan menunggu giliran.
Proses pengolahan persis seperti halnya hewan ternak konsumsi lainnnya. Tak ada rasa kasihan. Semua dilakukan karena permintaan.
Aroma tak sedap menyengat. Bau menguar lebih tajam dari daging lain pada umumnya. Mereka tak sadar, konsumsi daging ini sangat berisiko tinggi terhadap kesehatan manusia.
Dokter hewan Putut Djoko Purnomo telah mengamati dan melakukan investigasi selama bertahun-tahun terhadap resiko kesehatan yang muncul dari bisnis daging anjing ini, utamanya resiko rabies yang sangat mematikan.
Industri daging anjing di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta bisa dibilang cukup besar. Puluhan juta rupiah rata-rata mengalir ke kantong setiap pelaku rantai bisnis ini per bulannya.
Penikmatnya yang mengherankan juga selalu saja bertambah, padahal jelas-jelas mayoritas penduduk Indonesia muslim yang mengharamkan daging anjing.
Kebiasaan makan daging ini juga memicu ancaman serius bagi kesehatan manusia. Rabies salah satunya. Lalu lintas masuknya anjing anjing ini susah diawasi, karena pada kenyataannya para pemasok kucing-kucingan menggunakan jalur tikus menghindari pemeriksaan petugas.
Rencana peraturan daerah tentang larangan makan daging anjing ini terus diupayakan. Selain virus rabies, ancaman penyakit lainnya juga menghantui bagi para pelaku bisnis daging anjing ini tak terkecuali mereka yang mengonsumsi daging ini.
Alhasil, risiko yang ditimbulkan lebih besar ketimbang manfaat yang dihasilkan dari berbisnis atau mengonsumsi daging ini. Selain risiko kesehatan, dampak negatif lain dari bisnis daging ini adalah pengaruhnya terhadap dunia pariwisata.
Advertisement
Beberapa orang menganggap anjing adalah sahabat manusia yang harus diberikan hak untuk hidup seperti layaknya hewan peliharaan lainnya. Nah, saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Invesigasi SCTV di bawah ini. (Dan/Ans)