Sukses

Polri: Aksi Massa FPI Sudah Tak Proporsional

Polri menilai aksi yang dilakukan massa FPI di depan Gedung DPR/MPR sudah tidak proporsional. Polri juga meminta maaf atas ekses yang menimpa sejumlah wartawan yang melakukan peliputan.

Liputan6.com, Jakarta: Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Saleh Saaf menyatakan tindakan polisi menghalau massa Front Pembela Islam --yang menggelar demonstrasi di depan gerbang Gedung DPR/MPR-- karena aksi tersebut sudah tidak proporsional. Pasalnya, aksi tersebut dinilai sudah tidak pada tempatnya, mengingat selain digelar pada hari libur nasional juga pada hari besar keagamaan. Demikian diutarakan Saleh dalam keterangan persnya di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin (15/10) malam.

Saleh menjelaskan, dalam menyampaikan aspirasi dengan berunjuk rasa, masyarakat wajib mematuhi aturan yang berlaku. Namun, aksi yang digelar sekitar 1.500 massa FPI itu dinilai sudah menyalahi aturan [baca: Massa FPI Terlibat Bentrokan]. Langkah polisi untuk menghalau massa juga didasari pada laporan rencana FPI yang akan menduduki Gedung DPR/MPR. Saat itu, polisi juga melihat kondisinya cukup mengkhawatirkan mengingat para demonstran dilengkapi dengan sejumlah alat dan senjata tajam yang ditemukan polisi.

Saleh juga menyampaikan permohonan maaf atas ekses yang menimpa sejumlah wartawan yang melakukan peliputan. Dalam insiden itu, setidaknya tiga wartawan elektronik dan fotografer menderita luka-luka karena terkena pukulan petugas. Selain itu, kamera serta kaset hasil rekamannya juga dirampas. Karena itu, Polri akan menindaklanjuti hal tersebut dan berjanji akan memberikan sanksi kepada polisi yang dinilai menyalahi aturan. Hingga kini, 12 anggota FPI masih ditahan dan menjalani pemeriksaan karena diduga kuat sebagai provokator, menyusul bentrokan antara massa FPI dan polisi di pintu gerbang Gedung DPR/MPR.(PIN/Donny Kurniawan dan Zakaria)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini