Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memperbaiki komunikasi politiknya. Sebab, ketegasan tidak selalu ditunjukkan dengan kata-kata yang kasar.
"Untuk kejujurannya (Ahok) kita akui, benar tegas, tapi gunakan bahasa yang baik. Bukan bahasa preman. Jadi, dua-duanya (Ahok dan DPRD DKI) harus (saling) mengoreksi," ucap Irman usai mengikuti acara 'Bincang Senator 2015' bersama Liputan6.com di Senayan City, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2015).
Irman menambahkan, selaku kepala daerah, Ahok harus mampu mengontrol diri terhadap amarahnya. Terutama bila berhadapan dengan sesama pejabat daerah di Ibukota, yakni DPRD DKI Jakarta.
"Yang penting maksudnya tercapai. Tegas bukan berarti kasar, santun bukan berarti lemah," ujar Irman Gusman.
Sebelumnya, upaya mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI dengan DPRD Jakarta terkait kisruh APBD 2015 di Gedung Kemendagri pada Kamis 5 Maret 2015 berujung kisruh. Gaya komunikasi Ahok dinilai buruk sehingga upaya mediasi itu jauh dari solusi.
Namun di kesempatan terpisah, Ahok bersikukuh bahwa sikap keras yang ditunjukkannya saat mediasi pada Kamis silam itu hanyalah sebuah akting.
"Saya memang sengaja. Tadi pagi saya udah telepon Pak Anas Effendi (Walikota Jakarta Barat), Pak Anas nggak usah stres. Aku cuma akting marahin lu," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat 6 Maret 2015. (Ans)
Ketua DPD Irman Gusman: Ahok Jujur dan Tegas, Tapi...
Menurut Ketua DPD Irman Gusman, ketegasan tidak selalu ditunjukkan dengan kata-kata yang kasar.
Advertisement