Liputan6.com, Jakarta - Kabar buruk datang dari Samudera Atlantik. Sebanyak 21 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal Taiwan dilaporkan hilang.
Kapal tersebut diketahui berlayar dari Falkland Island ke Taiwan. Rencananya kapal akan tiba di Taiwan pada Mei mendatang. Namun, ketika berada di lautan lepas Atlantik kapal itu sudah tak terlacak lagi.
"Kita dapat informasi ada kapal Taiwan beratnya 700 ton hilang di Atlantik Selatan terakhir kontak dengan pemilik kapal tangal 26 pukul 3 sore," sebut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal di kantornya, Jakarta (9/3/2015).
"Sejak itu tidak terdeteksi lagi di mana keberadaan kapal," imbuh dia.
Dijelaskan Iqbal, ada puluhan WNI berada di dalam kapal yang namanya masih belum diketahui itu. Selain dari Indonesia, ABK kapal tersebut berasal dari sejumlah negara Asia.
"Kapal ini membawa 49 ABK di antaranya 21 WNI, 13 Filipina, 11 China, dan 2 Vietnam," papar dia.
"Sejak mendapat informasi kita langsung mengontak KDEI (Kantor Dagang Ekonomi Indonesia) di Taipei. Kita juga mengontak agen-agen di Tanah Air yang ABK-nya ada di kapal tersebut," pungkas Lalu Iqbal. (Mut)
21 WNI ABK Kapal Hilang di Samudera Atlantik
Sebanyak 21 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal Taiwan dilaporkan hilang di Samudera Atlantik.
Advertisement