Sukses

WNI Diduga Gabung ISIS Pamit untuk ke Jakarta, Bukan ke Turki

WNI hilang di Turki asal Surabaya hanya pamit pergi ke Jakarta. Sementara keluarga WNI yang hilang lainnya membantah jika mereka gabung ISIS

Liputan6.com, Surabaya - Rumah milik Jusman Ary Sandy di Jalan Kedung Sroko, Surabaya, Jawa Timur kini tampak sepi. Jusman bersama istri dan 3 anaknya dikabarkan hilang saat berada di Turki dan dikhawatirkan ikut bergabung kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (9/3/2015), menurut Jusfita, kakak Jusman, adiknya pamit untuk pergi ke Jakarta. Bukan ke Turki.

"Dia pamit ke Jakarta tanggal 23, udah itu saja saya ndak tahu seterusnya. Tahu-tahu dari televisi, dia ke Turki katanya di televisi," ujar Jusfita.

Sementara di Solo, Jawa Tengah, keluarga Hafid dan Fauzi membantah mereka menghilang di Turki untuk bergabung dengan ISIS. Muhamad Arif menegaskan, 6 anggota keluarganya pergi ke Turki untuk berbisnis.

"Mereka sendiri itu tidak ada pembicaraan umrah. Berarti memang mungkin ada agenda bisnis atau cari barang di sana untuk dijual di sini," terang Arif.

Pemerintah sejauh ini masih mengumpulkan informasi soal keberadaan 16 WNI yang dilaporkan hilang tersebut. Namun menurut Presiden Jokowi ada dugaan mereka pergi ke Suriah.

"Tapi belum mendapat informasi, kalau dapat informasi langsung saya sampaikan. Tapi diduga memang ke Suriah. Diduga. Tapi belum," tandas Jokowi saat ditemui di Jakarta, Minggu 8 Maret.

Seperti diberitakan sebelumnya, 16 WNI hilang di Turki saat berwisata. Mereka yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak memisahkan diri dari rombongan wisata setiba di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki. Ketika dihubungi mereka menyebut akan bergabung lagi dengan rombongan pada tanggal yang telah disepakati. (Nfs/Yus)