Liputan6.com, Semarang - Sebanyak 6 warga Surakarta, Jawa Tengah yang hilang di Turki, diduga memilih bergabung dengan ISIS. Dari penelusuran Polda Jawa Tengah, dalam pengurusan paspor, mereka menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) palsu.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto, pihaknya sudah menelusuri penerbitan dokumen keimigrasian 6 warga Solo. Ternyata, mereka sudah pindah sejak 2008. Sejak saat itu, mereka belum mengurus surat pindah.
"Sudah pindah ke Sidoarjo sejak tahun 2008," kata Liliek kepada Liputan6.com melalui ponselnya, Selasa (10/3/2015).
Dari penelusuran itu, satu orang diduga menggunakan KTP Palsu, yakni Ustman. Salah satu bukti dan indikasinya, setelah dicek alamat yang tertera di KTP yaitu Jalan Kapten Mulyadi Surakarta, tidak pernah ada warga bernama Ustman.
"Kemungkinan, memakai KTP palsu," kata Liliek.
Sebanyak 6 dari 16 orang yang menghilang dan terpisah dari rombongan saat berwisata ke Turki adalah warga Surakarta. Mereka adalah Fauzi Umar, Hafid Umar, Soraiyah Cholid, Hamzah Hafid, Ustman Hafid, dan balita bernama Atiqah Hafid.
Menurut Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Lilik Bambang Lestari, 6 warga tersebut menggunakan paspor keluaran Kantor Imigrasi Surakarta. "Dari kantor Imigrasi Surakarta ada 6 paspor yang dikeluarkan," kata Lilik saat ditemui di kantornya.
Namun, untuk memantau kepentingan warga yang memiliki paspor pihaknya memang kesulitan. "Dugaan pelanggarannya di luar negeri. Kami juga berkoordinasi dengan intelijen dan kepolisian," kata Lilik Bambang. (Mvi/Yus)
Warga Surakarta Hilang di Turki Diduga Pakai KTP Palsu
Sebanyak 6 warga Surakarta, Jawa Tengah yang hilang di Turki, diduga memilih bergabung dengan ISIS.
Advertisement