Liputan6.com, Yogyakarta - Sekolompok orang mendatangi pemutaran film Senyap di Aula gedung student center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Massa yang berjumlah sekitar 50 orang ini menolak pemutaran film di Kota pelajar tersebut.
Pantauan Liputan6.com, massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Yogyakarta ini datang dari arah sebelah barat tempat acara. Mereka berkumpul di pintu gerbang dan depan Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga.
Sekitar pukul 09.00 WIB, massa ini sudah berkumpul di Gedung UIN Sunan Kalijaga. Massa ingin membubarkan pemutaran film itu namun dihadang petugas polisi yang berjaga di depan pintu gedung Student Center UIN Sunan Kalijaga.
Kabag Ops Polres Sleman Herry mengatakan, pemutaran film tidak jadi dilakukan dan hanya berlangsung diskusi. Sehingga pukul 10.00 WIB, massa itu pun pergi ke arah selatan.
"Filmnya nggak jadi, tapi diskusi jadi," ujar Herry di lokasi, Rabu (11/3/2015).
Selain petugas kepolisian, sejumlah mahasiswa UIN juga berjaga-jaga di depan pintu masuk student Center UIN sebelah barat dan selatan.
Front Gerakan Mahasiswa se-DIY menggelar pemutaran film Senyap dan diskusi publik sejak pukul 09-00 WIB. Mahasiswa juga menggelar diskusi dengan tema Indonesia menonton senyap, rakyat menggugat. Sementara yang menjadi Pembicara Roy Murtadho (Anggota Pokja 65 Jatim) dan Eko Prasetyo (Direktur Social Movement Institute/SMI).
Film Senyap atau The Look of Silence bercerita tentang pembantaian massal 1965 di Sumatera Utara. Karya dokumenter ini bercerita mengenai seorang laki-laki yang mencari tahu pembunuh kakaknya. Film ini digarap sutradara AS Joshua Oppenheimer.
Senyap merupakan film kelanjutan dari dokumenter sebelumnya, Jagal atau The Act of Killing. Usai premier di Venesia, film ini juga diputar dalam Festival Film Telluride dan Festival Film Toronto.(Ali/Yus)