Liputan6.com, Jakarta - Kantor Imigrasi Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, menolak permohonan pembuatan paspor 3 orang yang mengatakan akan melakukan perjalanan ke India dan Pakistan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (11/3/2015), penolakan itu karena Kantor Imigrasi Tanjung Redeb curiga terhadap tujuan pembuatan paspor tersebut. Apalagi pemohonnya adalah pekerja kebun karet dan petani yang tak memiliki tujuan jelas . Pihak imigrasi curiga mereka hendak bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tidak hanya menolak, Kantor Imigrasi Berau menyerahkan data ketiga pemohon mencurigakan itu ke aparat keamanan.
Perjalanan ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS memang ditempuh lewat berbagai rute dan modus. Menurut pengamat terorisme, Al Chaidar, salah satunya menggunakan modus perjalanan wisata lewat agen travel.
"Sebenarnya mereka cuma menargetkan one way ticket saja untuk pergi ke Turki dan di Turki sudah ada contact person-nya, bisa membawa mereka ke dalam Suriah," ujar Al Chaidar.
Masih kata Al Chaidar, rekrutmen anggota ISIS melalui biro travel di Eropa sudah biasa, tapi di Indonesia masih baru. Modus perjalanan wisata itu pula yang dipakai 16 warga Indonesia beberapa waktu lalu.
16 WNI itu belakangan dinyatakan hilang di Turki saat hendak berwisata pada Februari lalu. Mereka memisahkan diri dari rombongan wisata setiba di Bandara Attaturk, Istanbul.
Berkembang spekulasi mereka bergabung dengan kelompok ISIS. Mengingat Turki berbatasan dengan Irak dan Suriah yang sebagian wilayahnya kini dikuasai ISIS. (Dan/Sun)
Advertisement