Sukses

Hayono Isman: Wisma Kosgoro Penuhi Standar Pengamanan Gedung

Hayono Isman juga bantah Wisma Kosgoro terima 2 kali teguran dari Pemprov DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kosgoro Hayono Isman membantah Wisma Kosgoro tidak memenuhi standar antisipasi kebakaran. Ia menyatakan pihak pengelola sudah memenuhi persyaratan keamanan gedung.

"Kami bersyukur pengelola gedung PT Kosgoro yaitu PT Wisma Kosgoro telah memenuhi persyaratan pengamanan gedung, terutama pengamanan terhadap kebakaran namun musibah bisa terjadi kepada siapapun," tutur Hayono di Wisma Mas Hayono, Menteng Jakarta Pusat, Rabu sore (11/3/2015).

Hayono mengatakan, kabar yang beredar mengenai teguran dari Dinas Pemadam kebakaran di tahun 2005 dan 2008 itu adalah kesalahpahaman. Menurutnya, surat tersebut bersifat imbauan agar Wisma Kosgoro menyesuaikan sistem keamanan kebakaran sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah yang berlaku saat ini.

"Kami mendengar gedung mendapat teguran dari Pemda. Itu bukan surat teguran tapi surat rekomendasi atau pemberitahuan atas pemeriksaan rutin yang dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran, yang diberikan kepada semua gedung. Kebetulan Wisma Kosgoro diperiksa oleh dinas terkait karena merupakan gedung yang tua," jelas politisi Partai Demokrat Tersebut.

Menurut Hayono, isi surat rekomendasi tersebut adalah permintaan dinas terkait agar PT Wisma Kosgoro menyesuaikan standar keamanan gedung dan itu sudah dilaksanakan oleh pihaknya.

"Dan kenapa saya katakan sudah terpenuhi? Karena kita sudah mendapat surat layak fungsi . Surat layak fungsi adalah surat yang penting untuk suatu gedung beroperasi di Ibukota dan layak untuk jd perkantoran. Sehingga saya katakan sebelum terjadi kebakaran, semua persyaratan sudah terpenuhi," katanya.

Ia pun menantang pihak yang menuding dengan menyarankan warga sekitar ataupun aparat kepolisian membentuk tim independen untuk mengusut terjadinya kebakaran yang terjadi pada Senin 9 Maret malam lalu itu.

"Saya tidak mau dibilang membela kepentingan Kosgoro. Bila ada yang bilang sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran tidak berfungsi, saya mengusulkan pembentukan tim independen untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Jadi fair," ujar Hayono di Wisma Mas Isman Menteng, Jakarta Pusat (11/3/2015).

Dia bercerita, saat mengecek lokasi di lantai bawah, kondisi lantai tersebut sudah basah oleh air yang keluar dari alat pendeteksi api yang berupa pancuran atau disebut sprinkle. Hal tersebut makin memantapkan keyakinan politisi Partai Demokrat ini bahwa pengelola Wisma Kosgoro sudah memenuhi persyaratan sistem pengamanan gedung terhadap bahaya kebakaran.

"Saya lihat di semua lantai basah karena sprinkle nyala. Jadi kalau ada yang bilang sprinklenya tidak jalan, menurut hemat saya silakan dicek sendiri," tandas dia.

Sebelumnya, Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari pemeriksaan sementara oleh Damkar DKI, pihaknya mendapatkan informasi awal bahwa kebakaran bisa meluas karena beberapa alat keamanan kebakaran di gedung milik politisi Demokrat Hayono Isman itu tidak berfungsi.

"Damkar melakukan pemeriksaan. (Penyemprot air untuk kebakaran/ fire sprinkler) Ada yang fungsi ada yang nggak. Kalau keran kebakaran di Jakarta juga masih kurang, harusnya kalau kebakaran, bisa langsung 'cuuusss'. Di kanan-kiri seharusnya ada hidran yang bisa mengambil air, siap menembakkan air," tutur Rikwanto di Mabes Polri, Selasa 10 Maret.

Rekomendasi ke Pemprov DKI

Dalam kesempatan ini, Hayono Isman menuturkan sulitnya pihak pemadam kebakaran untuk memadamkan api karena mobil pemadam yang tak bisa mencapai daerah belakang gedung. Padahal titik terparah yang diselimuti kobaran api adalah bagian belakang gedung.

"Kalau dilihat, jalan di belakang Wisma Kosgoro itu tidak mungkin masuk mobil Damkar karena kabel yang terlalu rendah. Karena jika mobil Damkar bisa masuk ke belakang, mungkin kebakarannya lebih cepat diatasi karena kita lihat yang paling parah adalah api yg membakar bagian belakang," papar Hayono.

Hayono akan mengajukan rekomendasi ke Pemerintah Provinsi DKI untuk mensterilisasi daerah sekitar gedung perkantoran dari kabel-kabel listrik yang terpasang rendah.

"Rekomendasi Wisma Kosgoro terhadap Pemda adalah di sekitar gedung-gedung tinggi, tidak boleh ada kabel-kabel yang malang melintang menghalangi mobil damkar," tukas dia.

Senin 9 Maret lalu, sekitar pukul 18.30 WIB, bagian atas gedung perkantoran Wisma Kosgoro mengalami kebakaran hebat. Api yang merambat dari lantai 16 pun menghangusnya dua lantai di atasnya. Puluhan mobil pemadam kebakaran dikerahkan hingga Bronto Skylift setinggi 100meter diturunkan. Sekitar 30 lebih mobil pemadam kebakaran bekerjasama menjinakkan si jago merah.

Hanya beberapa saat usai dinyatakan padam, api kembali mengamuk dan menjalar ke lantai 19 dan 20. Pada Selasa 10 Maret lalu, Sekitar pukul 06.30 pagi kobaran api lebih dahsyat dari malam sebelumnya dan baru bisa dipadamkan pukul 10.00 WIB. Untuk menghindari kemungkinan timbulnya api lagi, Dinas Kebakaran Jakarta Pusat melakukan proses pendinginan gedung hingga pukul 12.00 siang. (Alv/Ein)