Sukses

Tjatur Mundur Ketua Fraksi PAN, Gabung ke Ormas Pro Hatta Rajasa?

Meski sudah mundur dari Ketua Fraksi PAN, namun Tjatur mengibaratkan karier politiknya seperti mengendarai sebuah pesawat terbang.

Liputan6.com, Jakarta - Tjatur Sapto Edy resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR. Kabarnya, anggota Komisi III DPR itu memilih berkiprah di ormas Harapan Rakyat (HR)  pendukung Hatta Rajasa. Namun saat dikonfirmasi, ia membantahnya.

"Itu masih jauh. Itu belum terpikirkan, tidak ada itu," ujar Tjatur di ruang media Fraksi PAN, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
‎
Meskipun sudah mundur sebagai ketua fraksi, Tjatur mengibaratkan karier politiknya seperti mengendarai sebuah pesawat terbang. "Sekarang saya bawa Boeing 737 nanti pesawat tempur," kata dia.

Tjatur sebelumnya mengungkap alasannya mundur. Yakni lantaran ia sudah terlalu lama berkecimpung di partai berlambangan matahari tersebut. "Saya jadi ketua fraksi terlalu lama, sudah 5 tahun, Pak Hatta saja 1,5 tahun, Pak Zul, Abdilah Toha, rata-rata cuma 2 tahun," ujar Tjatur.

Ormas Harapan Rakyat diinisiasi oleh para pendukung Hatta Rajasa pasca-Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu. Wakil Ketua Umum PAN era Hatta Rajasa, Dradjad Wibowo mengaku sebagai inisiator pembentukan ormas HR.

Politisi PAN Sukiman menilai, semua pihak berhak untuk membuat organisasi kemasyarakatan (Ormas), termasuk calon ketua umum PAN yang kalah dalam Kongres Bali Hatta Rajasa.  Pernyataan itu menanggapi isu pendirian ormas Harapan Rakyat Indonesia bentukan para pendukung Hatta Rajasa.

"Kalau ormas siapa saja boleh. Itu sah-sah saja," ujar Sukiman di Gedung DPR.

Sukiman mengatakan, pembentukan ormas yang digawangi para kader PAN ini tidak akan menjadi masalah bagi internal partai, selama tujuan pendirian Ormas itu tidak untuk menjadi sebuah parpol. "Kalau misal harus bentuk ormas saya tidak pikir ada masalah (internal) karena nggak dalam konteks bentuk partai," tandas Sukiman.

Tanggapan Zulkifli Hasan

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyayangkan keputusan Tjatur mundur karena sosoknya masih dibutuhkan di internal PAN.

"Sudah mengajukan surat tapi tenaganya masih diperlukan," ujar Zulkifli usai menjadi pembicara dalam pembahasan buku Kebudayaan Dalam Politik karya Radhar Panca Dahana, di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu.

Lantas apakah Zulkifli menolak pengunduran diri Tjatur? Atau justru memenuhi permintaan Tjatur untuk mundur? Ketua MPR itu enggan menjawabnya. "Tenaganya masih diperlukan." kata Zulkifli Hasan, singkat. (Riz)