Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui mendapat banyak tekanan dari dunia internasional terkait putusan hukuman mati bagi terpidana mati kasus narkoba.
Terkait hal ini, Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla Husain Abdullah mengingatkan, warga Australia juga merupakan korban dari masalah narkoba. "Perlu memahami bahwa kedua negara sama-sama telah menjadi korban peredaran narkoba. Sudah terlalu banyak korban narkotika dan obat-obat terlarang baik di Australia maupun di Indonesia," kata Husain dalam keterangan resminya, di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Baca Juga
Husain juga menegaskan, masalah narkoba seharusnya jadi musuh bersama bagi Indonesia dan Australia. Karena itu, ujar Husain, Negara Kanguru itu seharusnya mendukung upaya Presiden Jokowi yang menolak grasi bagi pengedar narkoba.
Advertisement
"Dalam rangka mencapai tujuan bersama di kawasan tersebut, Indonesia tentu wajar jika bersikap sangat tegas terhadap pelaku peredaran narkoba," ujar dia.
Husain menambahkan, negara yang dipimpin Perdana Menteri Tony Abbott itu juga perlu menganggap keberhasilan Indonesia dalam memberantas peredaran narkoba sebagai keberhasilan mereka, dan menganjurkan agar pemerintah Australia menghormati hukum Indonesia.
"Pemerintah Indonesia memahami segala upaya Australia untuk melindungi warganya. Karena itu pihak Australia juga perlu menghormati hukum yang berlaku di Indonesia," tandas Husain. (Alv/Sun)