Sukses

Saat Brigadir Marlina Bela Pembegal Dirinya

Brigadir Marlina, anggota Sabhara Polres Jakarta Utara, mengaku baru menjadi korban begal.

Liputan6.com, Jakarta - Brigadir Marlina, anggota Sabhara Polres Jakarta Utara ini mengaku baru menjadi korban begal. Peristiwa itu terjadi pada Kamis pagi 12 Maret 2015. Tidak ada firasat sebelumnya. Marlina hendak berangkat bekerja dengan naik bus. Biasanya ibu dua anak itu memilih bareng sang suami yang bertugas di Polda Metro Jaya.

Sekitar pukul 05.10 WIB, Polisi Wanita atau Polwan yang hampir 11 tahun bertugas di bagian staf di Polres Jakarta Utara itu mengaku baru keluar dari rumahnya di Jalan Bambu Kuning, RT 02/RW 02, Bekasi, Jawa Barat. Marlina memilih memakai baju preman dengan kaos garis-garis warna merah jambu.

Saat berjalan menuju halte bus, tiba-tiba dari arah belakang, sambung Marlina, ada sepeda motor memepetnya dan pelaku merampas tasnya. Pelaku tunggal itu pun berhasil membawa tas sang Polwan meski sempat tarik-tarikan di awalnya.

"Sempat refleks terus tarik-tarikan, tapi tas saya berhasil dirampas. Terus saya teriak aja. Jambret, jambret, sambil lari ngejar tersangka," tutur Marlina saat ditemui di Mapolres Jakarta Utara, Jumat (13/3/2015).

Nekat. Pelaku justru memacu kencang roda kendaraannya. Namun pelaku apes, teriakan Marlina didengar warga sekitar. Sontak warga yang melihat kejadian tersebut melempari pelaku dengan kayu dan batu.

"Saat di belokan jalan raya, warga ada yang mendengar teriakan saya. Mereka kemudian pada keluar dari gang. Serta berusaha mengejar tersangka. Ada juga yang sempat melempari dengan kayu," beber Marlina.

Melihat banyak warga yang menghadang, tersangka memilih balik arah. Dan justru berpapasan dengan Marlina. Wanita yang jago bela diri Judo itu, memutuskan untuk menyetop sepeda motor tersangka. Ia pun meminta tasnya dikembalikan.

"Mana tasnya? Tersangka tidak berhenti. Saya tendang ban motornya. Tersangka kemudian terjatuh dari kendaraannya. Saya kemudian meringkus tersangka," ujar Marlina.

Peristiwa itu pun menarik perhatian dan emosi warga. Warga yang datang tampak geram dan marah apalagi pelaku masih mencoba kabur. Panik, pelaku terjatuh. Bogem mentah warga pun mendarat banyak di tubuh pelaku.

"Tersangka sudah jatuh, tidak mau kasih tas saya. Pas jatuh berusaha kabur. Ada banyak massa, dipukulin. Mereka bilang tahu tidak siapa yang dijambret. Ini polisi tahu," ujar Marlina mengingat kejadian tersebut.

Emosi warga hampir tak terbendung dan mulai berniat membakar pelaku. Namun tentunya hal itu tak dibenarkan. Marlina pun melarang. Ia langsung membawa pelaku dan mengikatnya di pos RW terdekat.

"Warga juga banyak berteriak, bakar saja. Namun saya bilang jangan. Tersangka kemudian diikat tangannya. Kemudian dibawa ke pos RW terdekat," imbuh dia.

Wanita yang begitu lulus SMA di Bekasi langsung jadi polisi itu menambahkan, aksi begal di jalan tersebut sering kejadian. Biasanya subuh atau sore hari. Terkait peristiwa itu, ia mengimbau warga harus lebih hati-hati. Barang bukti tas miliknya juga ditemukan di tubuh pelaku.

"Karena itu warga banyak yang kesal. Setelah di pos RW, tersangka kemudian dibawa ke Polsek Bekasi Timur," pungkas Brigadir Marlina.

Belakangan, tersangka begal tersebut diketahui bernama Raditya Candra, yang juga warga Bekasi. (Ans)