Liputan6.com, Jakarta - Pembentukan tim hak angket oleh DPRD DKI Jakarta terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, ditengarai menyimpan tujuan pemakzulan atau pelengseran.
Pengamat Politik Arbi Sanit menilai, pemakzulan Ahok sulit dilakukan. Sebab, mantan Bupati Belitung Timur itu masih dipandang baik bagi warga Jakarta. Sedangkan kader-kader dari partai yang ada, dinilai belum mumpuni untuk menyainginya.
"Siapa yang bisa menandingi Ahok saat ini? Kalau warga Jakarta, terutama kelas menengah ke atas senang dengan transparansi. Pasti dukung Ahok," kata Arbi, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).
Arbi menilai, sosok Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum cukup nilai. Terlebih pria yang karib disapa Haji Lulung itu lebih dikenal sebagai 'penguasa' Tanah Abang.
Sementara, lanjut Arbi, Taufik yang menjabat Wakil Ketua DPRD DKI dari Gerindra itu memiliki rekam jejak yang kurang baik. Apalagi dia pernah menjadi narapidana terkait kasus korupsi saat menjadi Ketua KPUD DKI Jakarta 2004.
"Maka mampu saingin Ahok?" tanya Arbi.
Arbi juga menilai, partai yang memiliki banyak tokoh seperti PDI Perjuangan juga tak memadai. Tokoh-tokoh PDIP saat ini dinilai kurang memiliki karismatik untuk menyaingi Ahok. Padahal ada Boy Sadikin, Prasetyo Edi Marsudi maupun Djarot Saiful Hidayat.
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik sebelumnya tidak memungkiri, pemakzulan menjadi target sebenarnya di balik pembentukan tim hak angket, untuk menelusuri APBD DKI yang dipermasalahkan Ahok karena diduga terselip anggaran 'siluman'.
"Insyaallah," ucap inisiator hak angket asal Partai Gerindra ini, Jumat 13 Maret kemarin.
Bahkan, sejumlah pihak menyebut partai-partai besar saat ini tengah mempersiapkan kader-kadernya masuk 'bursa' untuk menggantikan Ahok. DPRD DKI juga diyakini sudah menyeleksi nama-nama yang bakal diusung, guna mengambil alih jabatan Gubernur DKI dari tangan Ahok, jika rencana pelengseran itu berjalan lancar. (Rmn)
Ahok Sulit Dilengserkan dari Kursi Gubernur DKI?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih dipandang baik bagi warga Jakarta.
Advertisement