Sukses

Kepiluan 3 Bocah Akibat Ibu Tewas Tertembus Peluru Nyasar Polisi

Semenjak ibunya meninggal, Ridwan dan Cece kerap terlihat murung dan menangis. Si bungsu berusia 1 tahun terpaksa harus berhenti menyusu.

Liputan6.com, Pandeglang - Ketiga anak Titin, seorang warga Pandeglang, Banten, Jawa Barat yang tewas akibat tertembak peluru nyasar anggota Buser Polres Jakarta Barat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (15/3/2015), Ridwan, anak pertama Titin saat ini masih duduk di bangku madrasah kelas 3 atau setingkat SMP. Semenjak ibunya meninggal, dia kerap terlihat murung dan menangis. Tidak jauh berbeda dengan adik pertama dia, yaitu Cece Haerudin.

Walau pun Cece masih berumur 5 tahun, namun ia sudah tahu ibunya meninggal dunia akibat tertembak peluru polisi. Sedangkan si bungsu berusia 1 tahun, kini terpaksa harus berhenti menyusu semenjak ditinggal ibunya.

Kini beban Dede, suami Titin yang juga ayah dari 3 bocah ini semakin berat. Karena selain harus mencari nafkah, Dede pun harus menjaga 3 anaknya ini. dia meminta pihak kepolisian untuk segera menuntaskan upaya hukum yang menimpa istrinya.

Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar berjanji akan segera menyelesaikan kasus ini. Dia pun mengaku sudah mengetahui identitas anggota Buser Polres Jakarta Barat yang diduga tanpa sengaja menembak Titin.

Titin tewas akibat peluru nyasar anggota Buser Polres Jakarta Barat yang sedang memburu kawanan begal di Kampung Ciseukeut, Desa Mekarsari Panimbang, Kabupaten Pandeglang. Saat kejadian, dia sedang mencari jamur di sawah untuk dimasak. (Vra/Rmn)