Liputan6.com, Jakarta - 4 Tahun lalu, sempat terjadi gempa dahsyat di Sendai, Jepang. Ratusan warga negara Indonesia (WNI) di lokasi kejadian pun jadi korban dan tercerai berai akibat bencana alam tersebut.
Di saat bersamaan, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK sedang berada di Negeri Sakura tersebut. Kala itu, ia sedang berada di Tokyo dengan kapasitasnya sebagai Ketua PMI. Ide cemerlang pun diutarakan JK untuk mengumpulkan ratusan WNI, yakni menyiapkan truk yang dilengkapi pengeras suara (speaker) yang bersuara keras untuk diturunkan ke jalan.
"Kemudian diputar lagu Indonesia Raya dan lagu lagu dangdut Indonesia. Spontan 600-an WNI bisa terkumpul," ujar JK seperti Liputan6.com kutip dari wapresri.go.id, saat bertemu masyarakat Indonesia yang berada di aula KBRI Tokyo, Jepang, Minggu 15 Maret kemarin.
JK berada di Jepang, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.
Selain bercerita soal pengumpulan WNI yang terkena musibah bencana di Jepang, JK juga menceritakan pengalamannya ketika ada orang asing yang bertanya, kenapa Indonesia tidak dapat menjaga lingkungannya.
"Waktu itu saya jawab, justru Anda datang dengan membawa alat berat dengan merek dari negara Anda dan membabat hutan kami hingga rusak. Meja dan kursi yang Anda pakai ini dari hutan Indonesia," ucap JK.
Dalam kesempatan ini pula, JK memuji kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti yang hanya lulusan SMP. "Tapi sekarang paling top prestasinya di antara Kabinet Kerja," ujar dia.
Ia juga menjelaskan tentang suatu negara yang maju karena memiliki sumber daya alam. Tapi, ada juga negara yang maju dan tidak mempunyai sumber daya alam. "Seperti Jepang, yang hanya mempunyai semangat dan pengetahuan. Itulah sebabnya kita harus banyak belajar dari negeri ini," kata JK. (Alv/Mut)
Kisah JK Putar Lagu Dangdut Saat Gempa di Jepang
Lagu dangdut Indonesia berhasil kumpulkan 600 WNI di Jepang yang tercerai-berai akibat bencana gempa.
Advertisement