Liputan6.com, Jakarta - Polri menggelar Operasi Camar Maleo di Poso, Sulawesi Tengah yang bertujuan menangkap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Operasi ini dimulai 26 Januari sampai 26 Maret 2015.
"Operasi ini sudah berjalan satu setengah bulan. Bukan baru kali ini jadi operasi. Ya untuk proses penegakan hukum di Poso sudah kita lakukan," kata Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Dari operasi itu, Wakapolri menargetkan Santoso Cs bisa ditangkap sebelum 26 Maret 2015. Sejumlah satuan brimob tambahan telah diturunkan Mabes Polri ke Poso.
Sampai saat ini Tim Densus 88 Antiteror sudah menangkap 12 warga Poso. Belasan orang itu diduga jaringan atau anak buah kelompok MIT. Tapi para pemimpin MIT, seperti Santoso, Daeng Koro, dan Basri yang merupakan DPO nomor satu Polri, belum tertangkap.
"(Target) Santoso dan jaringannya. Saat ini (Santoso) masih dalam pengejaran ya. Operasi Camar 2015 nanti akan berakhir tanggal 26," ucap Badrodin.
Dalam operasi ini, aparat gabungan TNI dan Polri menemukan sejumlah barang bukti. Seperti 3 buah bom aktif, amunisi kaliber 5,56 mm 62 butir, selongsong SS1 16 butir, kabel, dan serbuk bahan peledak yang beratnya kurang lebih 6 kilogram.
Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto di Palu, Jumat 20 Februari 2015 mengatakan, sejumlah barang bukti itu ditemukan di sebuah tempat persembunyian sekaligus tempat pelatihan Santoso Cs di Tangkura, Poso Pesisir Selatan. (Mvi/Mut)
Operasi Camar di Poso, Teroris Santoso Masih Dalam Pengejaran
Sampai saat ini Tim Densus 88 Antiteror sudah menangkap 12 warga Poso.
Advertisement