Sukses

Surdi Korban Jembatan Putus di Lebak Terancam Cacat Seumur Hidup

Menurut Mendikbud Anies Baswedan, Surdi mengalami patah tulang di bagian belakang.

Liputan6.com, Banten - Ancaman cacat seumur hidup membayangi masa depan Surdi siswa SDN I Pejagan, Lebak Banten. Dia menjadi salah seorang dari 46 siswa SD yang terjun bebas ke Sungai Cibeurang setelah jembatan yang dilaluinya putus pada 10 Maret 2015.

Mendikbud Anies Baswedan yang mengunjungi rumah Surdi mengatakan, pria berusia 11 tahun itu mengalami patah tulang di bagian belakang. Kemiskinan yang membelitnya, membuat keluarga tak mampu membawanya ke rumah sakit.  

"Surdi diduga patah tulang, ada masalah di tulang belakang. Nggak dibawa ke rumah sakit, cuma diurut aja. Nggak dirontgen, nggak diperiksa. Akhirnya kita bawa tandu, dibawa ke rumah sakit (RSUD Adji Darmo)," kata Anies di Lebak, Senin (16/3/2015).

Anies berharap agar pengobatan Surdi dapat menjamin kesembuhannya. Karena masa depan Surdi masih panjang dan diharapkan mampu membangun Kabupaten Lebak menjadi lebih baik lagi.

"Kalau sampai patah dan tidak ada pengobatan sesegera mungkin, bisa cacat seumur hidup. Biar segera ditangani dokter, soal biaya bisa diatur segala mungkin," ucap Anies.

Surdi merupakan anak dari pasangan orang tua yang hidup sebagai buruh tani di Kampung Kaduluhur, Desa Pejagan, Kabupaten Lebak. Sehingga, sang orang tua pun tak mampu membawa berobat anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Nggak dibawa ke rumah sakit soalnya nggak ada uang," kata Ibu Surdi, Sanah, saat ikut mengantar anaknya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Saat menjenguk Surdi dan korban lainnya, rombongan menteri ini harus menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu karet yang disiapkan TNI dan BPBD Kabupaten Lebak.

Jembatan yang menghubungkan kecamatan Sajira dengan Kecamatan Cimarga di Kabupaten Lebak putus. 46 Siswa SD yang tengah menyeberangi jembatan itu pun terjun bebas ke Sungai Cibeurang.

Menurut Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak Apip Rapiudin, robohnya jembatan akibat kondisinya yang memang sudah tua dan rapuh. Sehingga tak bisa menahan beban yang berat. Kawat jembatan juga sudah karatan, bahkan papan juga sudah beberapa kali ditambal. (Ali/Mut)