Sukses

Pilkada Serentak, Bandar Judi Diprediksi Jadi Pemenang

Para bandar judi ini rela merogoh kocek hingga puluhan miliaran rupiah untuk mendukung agar calon jagoannya menang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak bakal digelar pada akhir tahun ini. Pilkada ini dilaksanakan untuk memilih kepala daerah yang memasuki masa pensiun atau yang habis masa jabatannya.

Mantan politisi Partai Golkar Nusron Wahid menuturkan, Pilkada yang digelar serentak merupakan model terbaru dalam sistem demokrasi di Tanah Air.

Namun Nusron berpendapat, "Siapa pun calonnya, pemenang dalam Pilkada tersebut adalah bandar judi."

Kenapa demikian?

Dalam kunjungannya ke kantor Liputan6.com, Senin 16 Maret 2015, Nusron mengungkapkan, keterlibatan bandar judi dalam gelaran Pilkada memang kerap terjadi. Mereka akan saling bertaruh siapa yang akan menang.

Bahkan tak tanggung-tanggung, lanjut dia, para bandar judi ini rela merogoh kocek hingga puluhan miliaran rupiah untuk mendukung agar calon jagoannya menang.

"Mereka akan datangi calon, lalu bertanya kamu punya duit tidak? Mau dibantu atau tidak? Aku titip misalnya Rp 10 miliar. Nanti kalau menang kasih saya Rp 20 miliar, jika kalah uang Rp 10 miliar ini tak usah diganti," cerita Nusron.

Para calon yang ditawari ini, ungkap Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini, tentu saja tergiur. Apalagi ada jaminan tak perlu mengembalikan uang jika dirinya kalah bertarung di Pilkada.

"Karena butuh duit, jadi diiyain. Yang penting menang daripada malu. Toh nggak perlu balikin kalau kalah," pungkas Nusron. (Ndw/Sss)

Video Terkini