Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir angkat bicara mengenai pencarian kapal berbendera Taiwan, Hsiang Fu Chuen yang hilang di Samudera Atlantik. Kapal pencari ikan itu membawa 21 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia.Â
Arrmanatha mengatakan, meski belum ada tanda-tanda mengenai keberadaan kapal, pencarian hingga kini masih berjalan. Bahkan ia mengatakan pihak otoritas Taiwan telah menambahkan bala bantuan demi menemukan Hsiang Fu Chuen.
"Proses pencarian terus dilakukan, Kapal-kapal ikan Taiwan yang berada di sekitar (wilayah hilangnya kapal) dikerahkan untuk membantu mencari kapal Taiwan yang hilang," ucap pria yang kerap disapa Tata ini, di Kantor Kemlu, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Advertisement
Selain itu, Tata juga mengatakan, tidak hanya meminta bantuan kapal nelayan, Otoritas setempat telah mengambil langkah baru dengan manfaatkan tenaga satelit demi memperlancar pencarian.
Terkait mengenai masih adanya potensi kalau kapal tersebut tidak tenggalam, Tata mengungkapkan hal tersebut masih bisa terjadi. Sebab, sampai saat ini belum ada bukti kuat terkait karamnya kapal berbobot 700 ton tersebut.
"Dari segi kemampuan kapal tersebut bisa pergi selama empat bulan bahan bakarnya dari Januari sampai Mei, sedangkan awal Febuari mereka menghilang. Perkiraannya, kalau ada kecelakaan atau tenggelam bahan bakar minyak yang masih banyak seharusnya bisa terlihat di air. Tapi sampai saat ini belum ada yang melihat minyak di laut," kata Tata.
Ia pun masih berharap kalau kapal tersebut tidak tenggelam dan masih berlayar hingga ditemukan nanti. "Harapannya mereka masih ada masih berlayar tapi mesinnya tak berfungsi sehingga tak bisa mengubungi pemilik atau peminta bantuan jadi harapannya masih ada semoga masih bisa ditemukan," tandas Tata. (Luq/Mut)