Sukses

3 Orang yang Jengah dengan Perseteruan Ahok dan DPRD DKI

Sejumlah orang malu atas perseteruan Ahok dengan DPRD. Pesan damai pun disampaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD DKI belum merada. Ahok ataupun DPRD hingga saat ini masih saling melontarkan pernyataan yang membuat suasana tetap keruh.

Kondisi ini pun membuat sejumlah orang gusar. Mereka jengah atas ulah pejabat di dua instansi tinggi DKI itu. Pesan damai pun disampaikan kepada keduanya agar bersama-sama membangun Jakarta.

Terhitung ada 3 orang yang sudah mengungkapkan kegelisahannya atas kisruh yang terjadi antara Ahok dan anggota DPRD. Siapa saja mereka?

2 dari 4 halaman

Ibunda Ahok

1. Ibunda Ahok

Ibunda Ahok, Buniarti Ningsih (68 ), mengaku khawatir terhadap anaknya terkait perseteruannya dengan anggota dewan. Ahok bercerita, dia dinasihati sang bunda agar berkompromi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Namun Ahok bergeming. Dia menegaskan, tak ada kompromi dengan APBD versi DPRD. Karena baginya seperti pepatah Tiongkok, seribu teman kurang banyak, satu musuh kebanyakan, dan hal itu akan tetap dipegang.

"'Mama dengar baik-baik, waktu saya masuk DKI, untuk beri jaminan kesehatan kepada rakyat itu udah seribu musuh'," kata Ahok mengungkapkan perbincangannya dengan sang ibu di Balaikota Jakarta, Rabu 4 Maret 2015.

Menurut Ahok, menambah 1 musuh lagi sama saja. Yang penting dia merasa telah menegakkan prinsip-prinsip yang benar. Dia pun meminta sang ibu  mendoakan dirinya agar kuat dan tetap panjang umur.

"Saya bilang doa sajalah. Keluarga saya juga sudah tahu kok, kalau saya mati kirim ke Belitung. Saya bilang juga ke teman saya yang khawatir, kamu harus baca itu buku Seni untuk Mati dengan Baik," ucap Ahok.

3 dari 4 halaman

Tokoh Tanah Abang

2. Tokoh Tanah Abang

Kisruh APBD DKI antara Gubernur DKI Jakarta dan DPRD telah mempopulerkan dua nama, yaitu Ahok dan Wakil Ketua DPRD DKI Haji 'Lulung' Lunggana. Keduanya pun kerap melontarkan pernyataan yang saling menyudutkan.

Sikap kedua pejabat itu menimbulkan keprihatinan dari tokoh masyarakat Tanah Abang M Yusuf Muhi atau karib disapa Bang Ucu. Dia meminta anak binaannya, Haji Lulung, untuk bersikap dewasa.

"Jangan kayak anak-anaklah. Saya yang membimbing dia (Lulung), saya juga yang sarankan dia supaya naik terus," ucap Bang Ucu saat ditemui Liputan6.com di kediamannya di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 17 Maret 2015.

Bang Ucu menyayangkan hubungan antara Ahok dan Lulung yang tidak harmonis saat ini. Mereka berdua itu pejabat, ujar Bang Ucu, seharusnya mencerminkan sikap dewasa dan harus saling gotong royong.

"Dewasalah jangan saling menjatuhkan. Mereka harus saling bekerja sama. Saya yakin setiap masalah itu ada solusinya kalau mau musyawarah," tutur Bang Ucu.

Bang Ucu mengatakan, jabatan yang mereka emban merupakan amanah, sehingga jangan menelantarkan warga Jakarta seperti sekarang ini. Dia meminta agar Ahok sebagai pemimpin dan Haji Lulung sebagai wakil rakyat menjadi contoh yang baik kepada masyarakat.

4 dari 4 halaman

Jusuf Kalla

3. Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK juga menyoroti polemik 'anggaran siluman' di APBD DKI Jakarta 2015 yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan DPRD DKI Jakarta.

JK menilai, polemik ini sudah saatnya dihentikan. Terlebih pemerintah pusat sudah berupaya memediasi kedua pihak, tapi masing-masing pihak saling umpat di akhir mediasi.

"Keduanya umpat-mengumpat, kurang bijaksana," tegas JK di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat 6 Maret 2015.

"Keduanya (Ahok dan DPRD) harusnya arif lah, menyelesaikan (masalah) untuk rakyat. Kalau DPRD keliru tarik, kalau Ahok keliru ya tarik, gubernur dan DPRD kan satu," imbuh JK. (Ali/Sun)

Video Terkini