Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan, proses pencetakan soal Ujian Nasional (UN) dilakukan secara terbuka. Tujuannya, agar masyarakat ikut terlibat dalam pengawasan.
"Kita ingin proses ini jadi proses transparan," kata Anies di kantornya Gedung Kemendikbud Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Anies menjelaskan, proses transparan ini membuat publik mengetahui pihak yang bertanggungjawab atas proses pencetakan naskah soal UN dan sejauh mana proses pencetakan itu berjalan.
"Publik bisa mengetahui siapa bertanggungjawab, sudah cetak berapa, dicetak ke mana, selesai kapan, status hari ini bagaimana," beber dia. "Jadi dalam proses ini bukan cuma kita yang memonitor, tapi masyarakat diundang terlibat secara langsung," lanjut Anies.
Di samping itu, kata Anies, ada satu alasan penting mengapa pencetakan soal UN dilakukan secara transparan, yakni jika nanti ada masalah dalam percetakan, maka solusi bisa cepat diambil. "Kita lihat langsung prosesnya, kalau ada yang mandek kita bisa call dan segera bisa ada tindakan."
Anies menambahkan, tim dari kementeriannya bersiaga di percetakan untuk memantau kondisi dan bisa langsung mengambil sikap jika ada sesuatu yang terjadi.
Sebelumnya Anies Baswedan mengungkapkan, proses pencetakan naskah UN akan diumumkan setiap hari di website atau laman Kementerian Pendidikan. Langkah ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat dalam memantau perkembangan persiapan UN. Informasi terkait hal itu mulai bisa diakses Jumat 13 Maret 2015 dan akan diperbaharui setiap hari hingga pelaksanaan UN. (Mvi/Sun)
Soal Ujian Nasional Dicetak Terbuka, Ini Alasannya
"Publik bisa mengetahui siapa bertanggungjawab, sudah cetak berapa, dicetak ke mana, selesai kapan, status hari ini bagaaimana," kata Anies.
Advertisement