Sukses

Diguyur Hujan Lebat, Pendemo Jalan Tol Jagorawi Bubar

Dalam aksinya, warga membawa batang kayu dan ban besar untuk menghadang laju kendaraan di Tol Jagorawi KM 21.

Liputan6.com, Bogor - Ratusan warga Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor akhirnya membubarkan diri setelah menggelar demo dengan memblokade Jalan Tol Jagorawi. Pemblokiran jalan tol Bogor-Jakarta ini selama hampir 4 jam.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Sabtu (21/3/2015), warga membubarkan diri karena diguyur hujan deras petang ini. Warga yang didominasi kaum ibu dan anak-anak ini memblokade ruas Jalan Tol Jagorawi di KM 21. Blokade ruas jalan tol ini dilakukan di kedua arah Bogor-Jakarta mulai sekitar pukul 14.00 WIB.

Salah seorang warga, Tini (42) mengatakan aksi demonstrasi tersebut dilakukan atas kesepakatan warga. Mereka merasa ditipu pihak Jasa Marga yang menjanjikan akan membangun kembali jembatan penyeberangan orang (JPO) di atas tol rusak, dalam waktu 3 bulan.

"Warga kesal dan merasa ditipu, karena Jasa Marga janjinya 3 bulan sudah jadi jembatan. Tapi ini sudah mau 4 bulan belum ada realisasinya. Jadi kita lakukan demo ini," kata Tini di lokasi demonstrasi.

Dalam aksinya, warga membawa batang kayu dan ban besar untuk menghadang laju kendaraan. Mereka meneriaki para pengendara yang tidak sabar menunggu demonstrasi ini.

Sedangkan arus lalu lintas mulai berjalan, setelah kepolisian tiba di lokasi dan melakukan negosiasi dengan para pendemo. Alhasil, satu lajur diperbolehkan dilintasi kendaraan. Namun tak berapa lama berselang, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Seketika para pendemo berhamburan dan pulang ke rumah masing-masing. Arus lalu lintas pun berangsur lancar sekitar pukul 17.30 WIB.

Mediasi

Kapolres Bogor AKBP Sony Mulvianto turun langsung untuk bernegoisasi dengan warga yang memblokade jalan Tol Jagorawi. Dia menjamin akan memfasilitasi warga bertemu dengan pihak Jasa Marga.

"Saya menjamin untuk memfasilitasi warga untuk bisa bertemu dengan pihak Jasa Marga," ujar Sony kepada warga menggunakan pengeras suara.

Sony mengatakan, pihaknya akan menemui Jasa Marga pada Senin 23 Maret. ‎Maka itu warga diimbau bersabar dan tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan semua pihak.

"Pokoknya saya minta warga untuk pulang ke rumah masing-masing. Nanti kita akan bertemu dengan Jasa Marga," janji dia.

Sony juga meminta kepada perangkat desa dan pihak terkait, untuk bisa menampung aspirasi warga sekitar. Supaya warga tidak lagi melakukan aksi blokade jalan tol.

Blokade jalan yang dilakukan ratusan warga ini adalah buntut dari jembatan penyeberangan orang (JPO) rusak akibat kecelakaan truk 3 bulan lalu. Kemudian Jasa Marga diduga menjanjikan warga akan membangun kembali jembatan tersebut, namun hingga saat ini belum direalisasikan.

Pantauan Liputan6.com, memang terlihat jembatan tersebut putus di atas ruas jalan Tol Jagorawi Jakarta-Bogor. Jembatan tersebut merupakan akses warga dalam kegiatan sehari-sehari mereka. Tanpa jembatan itu, warga harus menggunakan jalan alternatif hingga menempuh jarak sekitar 2 kilometer. (Rmn/Ans)