Sukses

3 Serangkai Penjaga Gunung Kelud Selamatkan Puluhan Ribu Nyawa

3 serangkai itu adala Kepala Pos Pantau Kelud Choirul Huda, Camat Ngancar Ngaseri, serta Danramil Ngancar Sutrisno.

Liputan6.com, Blitar - Gunung Kelud di Jawa Timur kembali murka pada 13 Februari 2014 lalu. Jutaan meter kubik batu gunung berapi itu terlontar hingga 17 kilometer jauhnya. Awan panas dan hujan abu juga terjadi.

Namun, tak ada 1 pun korban jiwa. Hal ini bukan kebetulan. Ada 3 serangkai tokoh yang bahu-membahu berusaha sekuat tenaga menjaga agar jumlah korban sesedikit mungkin bila Gunung Kelud meletus.

3 serangkai itu adalah Kepala Pos Pantau Kelud Choirul Huda, Camat Ngancar Ngaseri, serta Komandan Rayon Militer (Danramil) Ngancar Sutrisno.

Ketiganya menciptakan suatu sistem peringatan dini dan sistem evakuasi yang efektif. Choirul Huda yang telah lama memantau Kelud belajar, terutama dari letusan di tahun 2007. Saat itu, belum ada sistem yang efektif hingga banyak warga tidak mengungsi.

Choirul menggandeng Camat Ngaseri dan Danramil Sutrisno lalu bekerja sama membangun prosedur evakuasi. Mereka memberi pengertian tentang pentingnya menaati prosedur evakuasi pada warga yang ada di sekeliling Kelud.

Choirul, Ngaseri, dan Sutrisno bersepakat hanya ada 1 jalur informasi tentang kondisi Kelud dari pos pantau sampai kepada warga. Agar informasi tersampaikan dengan cepat, ketiganya memanfaatkan jaringan radio antar penduduk. Tiap peringatan juga bisa langsung disiarkan bersamaan oleh stasiun radio swasta.

Para warga sekitar Kelud telah betul-betul merasakan manfaat sistem peringatan dini. Dan berkat 3 serangkai penjaga Kelud, keselamatan sekitar 86 ribu warga yang tinggal di kawasan rawan Kelud lebih terjaga.

Saksikan selengkapnya Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (22/3/2015), di bawah ini. (Vra/Ans)