Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian beberapa waktu lalu mengungkap kehadiran bandar besar yang diduga berada di balik keberangkatan para WNI untuk direkrut menjadi anggota kelompok radikal Negara Islam Irak Suriah atau ISIS, Chep Hernawan. Namun setelah melalui proses penyelidikan, kepolisian menduga Chep hanya mencari sensasi.
"(Chep Hernawan) Dia itu tidak akan ditahan, awalnya kita duga dia penyandang dana, tapi setelah diselidiki, dia hanya orang yang cari sensasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto kepada Liputan6.com di Senayan, Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Sementara pengamat terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Nasir Abas menambahkan, Chep hanyalah orang yang aji mumpung. Mengapa?
"Dia ngaku-ngaku. Dia ngaku sebagai Ketua ISIS Indonesia. Isis itu nama negara, bukan Al-Qaeda atau kelompok," terang Nasir dalam acara Bincang Senator.
Chep sebelumnya diduga menjadi penyandang dana calon anggota ISIS dari Indonesia ke Timur Tengah. Dia juga menyebut dana yang diberikan, bukan untuk berperang di Indonesia. Dana puluhan juta rupiah yang diduga digelontorkan itu diakui adalah miliknya.
Chep Hernawan bukanlah orang baru di kelompok garis keras Islam di Indonesia. Dia pernah ditangkap polisi pada 12 Agustus 2014 lantaran memiliki atribut ISIS. Saat itu Chep ditangkap di Cilacap, Jawa Tengah bersama 6 orang lainnya.
Atribut ISISÂ yang ditemukan di mobil Chep berupa 2 bendera, 5 topi, 4 kaos, 1 pin, 3 sebo (penutup muka), dan 1 bendera salah satu organisasi Islam garis keras. Dalam pengakuannya saat itu, atribut ISIS tersebut milik terpidana terorisme Oman Abdurahman yang dititipkan kepadanya dan rekan-rekan saat membesuk Oman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Ndy/Mut)
Polri: Chep Hernawan Hanya Cari Sensasi Jadi Donatur ISIS
Chep Hernawan pernah ditangkap polisi pada 12 Agustus 2014 lantaran memiliki atribut ISIS.
Advertisement