Liputan6.com, Jakarta - Persoalan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan DPRD DKI Jakarta tak kunjung usai. Apalagi setelah mandeknya pembahasan RAPBD 2015 antara Pemprov dan DPRD DKI Jakarta. Ahok kini merasa dipermainkan.
"Saya sudah katakan dari awal, mereka (DPRD DKI) akan sengaja mainin kami," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Minggu (22/3/2015).
Meski begitu, Ahok saat ini sudah mempersiapkan pergub penggunaan APBD 2014 untuk digunakan pada 2015. Dia juga memastikan, tidak ada banyak kendala dengan pergub yang dimaksud.
"Kendalanya cuma satu, kalau tiba-tiba Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah) berhasil pungut pajak melebihi target, maka kelebihan uang ini tidak bisa kami pakai," ujar Ahok.
Mengenai pencairan APBD 2014 yang rata-rata sudah digunakan, menurut Ahok juga tidak masalah. Dia sekali lagi menegaskan, yang jadi masalah dengan APBD 2014 adalah jika ada kelebihan uangnya tidak bisa digunakan.
"Sekarang juga sudah cair, TKD (Tunjangan Kinerja Daerah) sudah cair. Yang masalah cuma satu sekarang, kalau ada kelebihan duit kita tidak bisa pakai, disimpan," cetus Ahok.
DPRD DKI resmi menolak penggunaan APBD DKI 2015. Atas dasar itu, DPRD DKI pun ramai-ramai mendorong agar Gubernur Ahok menerbitkan Pergub penggunaan APBD 2014. Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik menyatakan, penolakan APBD 2015 merupakan kesepakatan seluruh fraksi, kecuali Fraksi Partai NasDem.
"Keputusan APBD diserahkan ke Gubernur, ya pergub," kata Taufik pada Sabtu 21 Maret 2015.
"Perintah undang-undang mengamanatkan manakala tidak ada kesalahpahaman, maka Kepala Daerah menggunakan pagu anggaran tertinggi tahun sebelumnya," pungkas Taufik. (Ndy/Ans)