Liputan6.com, Jakarta - Suasana sepi Perumahan Kompleks Perdana, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan mendadak menarik perhatian warga dengan kedatangan Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Mabes Polri.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (22/3/2015), dibantu Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Ditjatanras) Polda Metro Jaya dan Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jaksel, Tim Densus 88 menggerebek rumah koordinator perekrutan anggota ISIS dan juga pencari dana bagi kelompok ISIS.
Dengan bersenjata lengkap, polisi mendobrak pintu depan rumah bercat merah muda di Kompleks Perdana Blok B Nomor 3. Tidak ada perlawanan dari penghuni rumah. Dari dalam rumah, polisi membawa 3 perempuan dan seorang anak namun wartawan dilarang mengambil gambar mereka.
Advertisement
Sebuah boks plastik yang diduga berisi dokumen juga dibawa polisi. Rumah yang digerebek Tim Densus 88 ini merupakan rumah yang dikontrak AH sejak 19 Januari lalu.
"Menurut datanya, dia mengumpulkan dana, mengumpulkan dana dan penyaluran dana untuk sukarelawan ISIS Indonesia, untuk berangkat ke Suriah. Untuk penyidik, dalam hal ini Densus 88 mengenakan pasal UU Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Teror, UU Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pemberantasan dan Pendanaan Teror," urai Kabid Intel Tim Densus 88 Kombes Pol Ibnu.
Selama mengontrak, AH belum melapor ke RT setempat dan hanya keluar rumah jika ke masjid. AH diketahui sebagai orang yang memberangkatkan 16 orang WNI yang hilang di Turki dan juga 16 WNI yang saat ini masih raib di negeri tersebut.
AH memiliki bisnis biro tur dan perjalanan. AH merupakan 1 dari 4 terduga ISIS yang dibekuk Tim Densus 88 sejak Sabtu 21 Maret 2015 kemarin. (Vra/Ans)