Liputan6.com, Jakarta - Pagi tadi jenazah Mamat Surahmat, seorang pedagang beras di Ciracas, Jakarta Timur korban perampokan dan pembunuhan dibawa ke kompleks pemakaman Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur dengan diantar keluarga dan tetangga.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (22/3/2015), ketika jenazah akan dimasukkan ke liang lahat, 2 anak Mamat yaitu Doni dan Ani tak kuasa menahan diri.
Keduanya menangis histeris sambil terus memanggil ayah mereka. Doni bahkan hingga jatuh pingsan. Keluarga yang lain pun juga para pelayat larut dalam kesedihan mendalam. Mereka begitu terpukul hidup Mamat yang dikenal humoris berakhir dengan cara yang tragis ditembak perampok jalanan.
Advertisement
Mamat Surahmat pedagang beras di Pasar Ciracas dirampok di Jalan Raya Bogor, tepatnya di depan Pasar Swalayan Naga, Ciracas, Sabtu malam 21 Maret 2015 sekitar pukul 18.30 WIB, sepulang dari pasar menuju rumahnya.
Seorang diri, Mamat pun mengendarai sepeda motornya. Saat itu ia membawa tas berisi uang lebih dari Rp 500 juta. Di tengah jalan yang sebenarnya ramai, 4 penjahat dengan 2 sepeda motor memepetnya dan berusaha merampas tas itu. Mamat berusaha melawan namun Ia menyerah ketika para penjahat itu menembak setidaknya 2Â tembakan dan membacoknya.
Polisi kini berusaha mengusut perampokan terhadap Mamat agar bisa membekuk para pelaku. Pihak keluarga juga masyarakat sangat berharap polisi segera menangkap para penjahat. (Vra/Ans)