Liputan6.com, Jakarta Kala itu awal tahun 2005. Susilo Bambang Yudhoyono baru beberapa bulan menjabat sebagai Presiden Indonesia. Saat bertemu Lee Kuan Yew di Singapura, SBY terperanjat dengan ucapan mantan Perdana Menteri Singapura itu.
Lee Kuan Yew mengingatkan SBY betapa permasalahan yang harus diatasi amat kompleks. Meskipun SBY berupaya sekuat tenaga, menurut Lee Kuan Yew, dalam 5 tahun hanya bisa menyelesaikan sekitar 30-40 persen saja.
"Mendengar itu mula-mula saya agak terperanjat," tulis SBY dalam buku 'Selalu Ada Pilihan' yang diluncurkan 2014 lalu seperti Liputan6.com kutip pada Senin (23/3/2015).
"Saya sempat berpikir mengapa sahabat Indonesia itu (Lee Kuan Yew) cenderung merendahkan kemampuan saya, dan juga kemampuan pemerintah yang saya pimpin," lanjut SBY.
Kemudian, kenang SBY, Lee Kuan Yew meneruskan lagi kata-katanya. Bapak Pendiri Singapura itu menyatakan, tetapi jika presidennya saat ini bukan SBY, mungkin capaiannya lebih rendah lagi. Pada periode kedua, 5 tahun berikutnya, SBY bisa meningkatkan lagi capaian itu. Bisa mencapai 70 persen dari apa yang ingin SBY raih.
"Ini membuat saya merasa nyaman. Sekaligus, seperti memotivasi saya untuk bekerja lebih gigih lagi dalam memimpin Indonesia," tulis SBY dalam buku setebal 807 halaman tersebut.
SBY menyebut Lee Kuan Yew sebagai seorang negarawan yang amat terpandang pada tingkat dunia. Sebelum menjadi presiden, SBY beberapa kali bertemu dengan Lee Kuan Yew.
"Saya senang dengan pandangan-pandangannya yang jernih. Beliau juga amat mengenal Indonesia, termasuk potensi dan peluangnya serta permasalahan dan tantangannya," tulis SBY.
Lee Kuan Yew wafat pada Senin 23 Maret 2015 pagi dalam usia 91 tahun. Ayah PM Singapura Lee Hsien Loong ini sempat dirawat selama 47 hari di Rumah Sakit Umum Singapura akibat penyakit pneumonia.
Lee Kuan Yew Pernah Bikin SBY Terperanjat
"Saya sempat berpikir mengapa sahabat Indonesia itu (Lee Kuan Yew) cenderung merendahkan kemampuan saya," tulis SBY.
Advertisement