Sukses

Selain UPS, Kepala Sekolah Jakbar Diberi Pilihan 3 Alat Ini?

ICW menyebutkan, masyarakat dapat menilai siapa oknum di dinas pendidikan yang diduga 'memainkan' proyek UPS.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengatakan, telah mendalami kasus dugaan penyelewengan dana pengadaan uninterrupted power supply (UPS). Dia menanyakan pengadaan tersebut ke beberapa kepala sekolah di Jakarta Barat.

"Kami sudah tanya beberapa kepala sekolah. Mereka dikumpulkan di satu ruangan lalu kasih pilihan, mau alat fitnes, UPS, atau printer dan scanner 3D," tegas Febri dalam diskusi publik bertajuk 'Kupas Tuntas Skandal Korupsi Proyek UPS' di kawasan Proklamasi Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).

"Seharusnya mereka ditanya apa kebutuhan di sekolah mereka? Bukan diberi pilihan mau alat yang mana? Ini ciri khas proyek titipan," sambung dia.

Febri mengatakan, masyarakat dapat menilai siapa oknum di Dinas Pendidikan yang diduga 'memainkan' proyek UPS, dengan merujuk ke data APBD Perubahan 2014 dan RAPBD 2015. Dari data anggaran-anggaran itu, dapat terpetakan dalang pengadaan alat catudaya itu.

"Pengadaan UPS, terutama yang AU (Alex Usman), dia semula di Jakarta Barat, lalu dia dipindah di Jakarta Selatan. Cek saja APBD-P dan APBD-nya, proyek ini ngikutin pejabat ini pergi," pungkas Febri.

Alex Usman telah diperiksa 2 kali sebagai saksi oleh penyidik Tipikor Polda Metro Jaya atas keterlibatan dia dalam pengadaan UPS 2014 di beberapa sekolah di Jakarta Barat.

Alex Usman adalah mantan Kepala Seksi Bidang Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Seksi Bidang Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan. (Rmn/Riz)

Video Terkini