Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan hasil pemeriksaan 5 orang tersangka anggota ISIS yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror pada Sabtu dan Minggu lalu.
Dijelaskan dia, kelima tersangka itu memiliki peran masing-masing dalam proses penetrasi paham Islam radikal di tanah air.Ada yang khusus mengurus keberangkatan anggota ke Suriah melalui agen-agen travel. Ada juga yang berperan sebagai pencuci otak dan perekrut anggota-anggota baru dan ada yang ahli berperan melakukan propaganda paham ISIS melalui media-media elektronik maupun cetak.
"Tersangka yang berinisial F itu meng-upload video dan tulisan. Dan juga menerjemahkan tulisan untuk dijadikan buletin yang akan disebarluaskan. Selain itu, F juga berperan membuat brosur yang berisi ajakan bergabung, membuat proposal untuk donatur dana baik secara tertulis maupun online." jelas Rikwanto usai mengisi acara diskusi publik di kawasan Proklamasi Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).
Menurut Rikwanto, penanganan terhadap ISIS harus dilakukan dengan cepat agar penyebarannya dapat dihentikan. Polisi hingga kini juga masih mendalami data-data yang sudah disita dari kelima tersangka yaitu laptop, telepon genggam, uang tunai, buku dan dokumen resmi lainnya.
Dia menambahkan, Polisi juga kini sedang menyelidiki siapa saja donatur kelompok ISIS di Indonesia. "Kita masih terus kembangkan kasus ini. Kami mendalami siapa donaturnya," tandas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Sebelumnya, polisi menangkap 5 tersangka terduga anggota ISIS pada akhir pekan lalu. Kelimanya ditangkap di empat tempat berbeda. Tersangka Koswara dan Furqon ditangkap di Tambun, Bekasi; Amin Mude di Cibubur; Aprimul di Petukangan, Jakarta Selatan; dan Fachri di Tangerang Selatan. (Riz)
Polisi Ungkap Peran Terduga ISIS yang Ditahan
Penanganan terhadap ISIS harus dilakukan dengan cepat agar penyebarannya dapat dihentikan.
Advertisement