Liputan6.com, Jakarta - Dua anggota intelijen Kodim 0103 Aceh Utara ditemukan tewas setelah diculik pada Senin 23 Maret 2015 di Desa Alumbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya, yakni Sersan Satu Indra Irawan (41) dan Sersan Dua Hendriarto (36). Saat ini jenazah mereka tengah diautopsi.
Indra dan Hendriarto diduga tewas akibat berondongan timah panas dari senapan tempur, AK-47 dan M-16. Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Wuryanto menuturkan, dugaan ini terbit lantaran ada temuan bekas peluru di sekujur tubuh mereka. Juga ada 12 butir selongsong peluru AK-47 dan 3 butir selongsong peluru M-16 yang berserakan di lokasi penemuan kedua jenazah.
"Ada 12 butir selongsong AK-47 dan 3 butir selongsong M-16 di lokasi penemuan jenazah," ujar Wuryanto ketika dihubungi via telepon dari Jakarta, Selasa (24/3/2014).
Autopsi
Namun, untuk mengetahui penyebab pasti kematian keduanya, pihak Kodim saat ini telah membawa jasad Andri dan Hendri ke Rumah Sakit Umum Daerah Kesrem Lhokseumawe.
"Saat ini jenazah kedua korban masih diautopsi di RSUD Kesrem," kata Wuryanto.
Indra dan Hendri ditemukan terbujur kaku dengan posisi telungkup oleh anggota Polres Lhokseumawe pukul 08.30 WIB tadi. Kondisi kedua jenazah terikat kain merah dan setengah telanjang.
Kedua korban sebelumnya sempat dinyatakan hilang di Desa Alumbang, Kecamatan Nisam, Aceh Utara pada Senin 23 Maret 2015. Mereka hilang usai menjalankan tugas pemantauan tertutup di Aceh Utara. (Ndy/Yus)