Liputan6.com, Jakarta - Tenggelamnya kapal Kargo KM Kumala Endah di perairan Belawan, Sumatera Utara, yang menyebabkan sembilan Anak Buah Kapal (ABK) hilang pada, Selasa 24 Maret kemarin diduga akibat human error.
Kabid Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Anasro Amin mengatakan bahwa kapal yang berlayar menuju Kalimantan tersebut diketahui berlayar tidak pada alur yang sebenarnya.
"Jika kapal ini tertib dan tetap pada alur serta tidak memotong, maka kapal ini akan aman," kata Anasro, Rabu (25/3/2015).
Dia menjelaskan, selama ini pihaknya telah memasang tanda agar kapal yang akan berlayar di kawasan perairan Belawan untuk tidak melintasi alur yang banyak terdapat bangkai kapal.
"Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan kapal-kapal yang berlayar," ucapnya.
Hingga saat ini tim SAR gabungan masih terus mencari sembilan ABK KM Kumala Endah yang masih hilang. Lima orang ABK berhasil diselamatkan tim SAR gabungan setelah terapung-apung selama 3 jam.
Sebelumnya, KM Kumala Endah yang mengangkut tujuh ratus ton besi tenggelam saat akan berlayar ke Kalimantan pada Selasa kemarin. Meski ada insiden tenggelamnya kapal ini, arus lalu lintas kapal di perairan Belawan tidak terganggu. (Riz)
Dugaan Penyebab Tenggelamnya Kapal di Belawan
Kapal yang berlayar menuju Kalimantan tersebut diketahui berlayar tidak pada alur yang sebenarnya.
Advertisement