Sukses

Ahok: Terserah DPRD Mau Turunin Saya

Ahok mengatakan sudah tidak mau peduli terhadap apapun yang dilakukan DPRD untuk melawan dia.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama gerah dengan anggota DPRD DKI Jakarta. Pria yang akrab disapa Ahok ini tidak peduli terhadap apapun yang dilakukan DPRD untuk melawan dia. Salah satunya terkait hak angket. Sekalipun DPRD nantinya menggunakan hak menyatakan pendapat (HMP), Ahok mengatakan tidak peduli.

"Terserah. Dia mau turunin saya, bikin saya nggak jadi gubernur. Itu mungkin satu-satunya cara supaya si penjaga ini nggak bisa (usir) pencuri," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Ahok juga mengkritisi angket yang saat ini dianggap menyimpang dari tujuan semula. Angket yang semula dimaksudkan untuk mempertanyakan RAPBD versi Pemprov DKI, kini malah menyelidiki masalah etika. Padahal, jelas Ahok, anggota DPRD DKI juga telah melakukan sesuatu yang melanggar etika, yakni mengumpat saat mediasi di Kementerian Dalam Negeri.

"Kok nggak ada itu Badan Kehormatan memproses? Terus si Pras (Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi) itu apa nggak rasis bilang saya pedagang Glodok? Saya bukan pedagang Glodok, bos. Saya nggak pernah dagang dari dulu, saya orang tambang. Emang hubungan Glodok apa sama saya? Rasis. Partai nasionalis tapi kelakuannya rasis. Itu ada undang-undang bisa dihukum loh," kata Ahok.

Ahok kini memang memposisikan diri sebagai penjaga anggaran dan aset DKI Jakarta. Ibaratnya, kata Ahok, seperti anjing penjaga rumah di mana sang pencuri harus mematikan anjing itu terlebih dulu untuk bisa merampok isi rumah.

"Kamu kalau mau rampok rumah orang terus ada anjing penjaga galak gimana caranya? Bunuh tuh anjing atau anjing dibuang bosnya," pungkas mantan bupati Belitung Timur itu. (Sun/Sss)