Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Aceh terus menyelidiki kasus meninggalnya 2 anggota intel TNI Kodim 0103, Aceh Utara. Kuat dugaan pembunuh mereka lebih dari 2 orang. Tapi belum ada titik terang keberadaan mereka, meski polisi terus memburu.
"Masih terus lakukan pencarian pelaku pembunuhan terhadap 2 anggota TNI, yang sebelumnya dikira hilang diculik. Alternatif dugaan pelaku ada banyak," kata Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Selain memburu para pelaku, kata Rikwanto, penyidik Polda Aceh juga mendalami informasi terkait tindakan yang dilakukan kedua intel TNI itu, sampai-sampai ditemukan tewas.
Dugaan awal kedua anggota TNI itu, sambung Rikwanto, diberondong menggunakan senapan AK 47 dan M 16. Untuk itu polisi sangat memerlukan informasi dari pihak TNI.
"Keterlibatan TNI diharapkan masukannya. Masih dicari tahu apa yang sedang dilakukan oleh anggota TNI itu hingga sampai dibunuh. Senjata (untuk membunuh) diketahui M 16 dan AK 47," pungkas Rikwanto.
Sebanyak 2 anggota Intel Kodim, Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendri hilang ketika memantau daerah di wilayah Aceh Utara pada Senin 23 Maret 2015. Hal itu diketahui lantaran keduanya tak melapor kepada atasan usai bertugas.
Selang sehari, keduanya ditemukan tewas di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, sekitar pukul 08.30 WIB. Namun, TNI belum memastikan siapa kelompok yang bertanggung jawab dalam kasus ini. (Rmn/Mut)
Polisi: Penembak 2 Intel TNI di Aceh Diduga Banyak
Penyidik Polda Aceh juga mendalami informasi terkait tindakan yang dilakukan kedua intel TNI itu, sampai-sampai ditemukan tewas.
Advertisement