Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 24 warga negara Indonesia (WNI) diduga telah ditangkap pasukan pemberontak Syiah Al-Houthi di Yaman. Wilayah itu juga porak poranda setelah pasukan militer yang dipimpin Arab Saudi menginvasinya.
Menanggapi situasi ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memastikan, para WNI di Yaman akan dipulangkan ke Tanah Air. "Ya harus dipulangkan kalau berbahaya (kondisi di Yaman)," kata JK di Depok, Jawa Barat, Senin (30/3/2015).
JK menuturkan, Kedutaan Besar RI di Yaman ‎sedang bekerja keras untuk mengumpulkan data para WNI di sana. Mereka akan berjuang untuk memulangkan puluhan WNI tersebut.
"‎Kedutaan kita sudah bekerja keras untuk itu. Kedutaan kita tinggal memikirkan cara untuk menerbangkan mereka ke negara lain," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
‎Perang saudara di Yaman semakin sengit. Pertempuran melawan milisi Syiah Houthi yang mengudeta pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di Yaman, semakin meluas dengan melibatkan koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi.
Langkah itu diambil setelah Presiden Yaman itu meminta bantuan kepada Arab Saudi. Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menegaskan, operasi militer akan terus dilakukan hingga tujuan utama tercapai, yakni stabil dan bersihnya Yaman dari pemberontak Houthi.
Ada 8 negara Arab yang ikut dalam operasi di Yaman ini. Militer Arab Saudi menggunakan sedikitnya 100 pesawat tempur yang juga disokong Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Qatar, Yordania, Maroko, Sudan, dan Mesir. (Ndy/Mut)
JK Pastikan WNI di Yaman Bakal Dipulangkan
Sebanyak 24 warga negara Indonesia (WNI) diduga telah ditangkap pasukan pemberontak Syiah Al-Houthi di Yaman.
Advertisement