Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono berseteru mengenai pengurus dan ruangan fraksi di DPR. Buntutnya, kubu Agung Laksono atau hasil Munas Ancol akan mengajukan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR, bila keputusan siapa yang berhak berada di fraksi DPR tidak juga dilakukan.
"Kita akan bikin mosi tidak percaya kepada (ketua) DPR, kalau ada alasan ketua lagi di luar. Jaminan Fadli Zon mau menjembatani. Setelah dibacakan di Paripurna kubu Ade (Ketua Fraksi Partai Golkar kubu Ical, Ade Komaruddin) siap untuk mundur selama tidak ada putusan PTUN," ujar Ketua DPP Golkar Ancol Bowo Sidik Pangarso, di Gedung DPR Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Bowo Sidik Pangarso mengatakan, pihaknya menyepakati hasil mediasi yang dilakukan Wakil Ketua DPR Fadli Zon kepada 2 fraksi Golkar yang tengah berseteru. Pihaknya selalu melakukan cara-cara demokratis namun selalu direspon negatif oleh kubu Aburizal Bakrie.
"Kita sepakat dengan mekanisme itu. Kami orang yang demokratis. Mereka yang tidak pernah mau berkomunikasi dengan kita," ujar Bowo.
Bowo mengatakan, Fadli Zon telah berjanji akan melakukan rapat Paripurna pada hari Kamis. Pada kesepakatan Senin 30 Maret 2015, baik Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono sepakat, pengurus Fraksi Golkar berstatus quo atau tidak berubah hingga paripurna DPR dilaksanakan.
"Fadli Zon bilang Kamis akan paripurna. Kalau ternyata Kamis nggak paripurna berarti Fadli bermain karena mereka KMP," tutur Bowo. (Mvi/Mut)
Golkar Kubu Agung Siap Buat Mosi Tidak Percaya pada Pimpinan DPR
Pihak Agung Laksono mengklaim melakukan cara-cara demokratis namun selalu direspon negatif kubu Aburizal Bakrie.
Advertisement