Sukses

Tawa Terpidana Mati Mary Jane Saat Dikunjungi Pemerintah Filipina

Dalam kunjungan kali ini rombongan pemerintah Filipina memberikan hadiah kepada Mary Jane sebuah Rosario dan uang Rp 1,5 juta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Di tengah duka mendalam karena permohonan Peninjauan Kembali (PK)-nya ditolak, terpidana mati asal Filipina Mary Jean Fiesta Veloso masih bisa tertawa. Tawa terpidana mati kasus narkoba itu terdengar ketika bertemu pejabat kedutaan besar dan Kementerian Luar Negeri Filipina di Lapas Wirogunan, Yogyakarta.

Kepala Lapas Wirogunan Zaenal Arifin mengatakan, dalam kunjungan kali ini rombongan pemerintah Filipina memberikan hadiah kepada Mary Jane sebuah Rosario atau gelang bersalib, kamus Tagalog-Inggris, dan uang Rp 1,5 Juta.

"Di dalam ngobrol-ngobrol biasa saja, dan Mary Jane diberikan itu," ujar Zaenal di Yogyakarta, Selasa (31/3/2015).

Perbincangan, lanjut Zaenal, berjalan santai dan sangat cair, serta tidak membahas sedikit pun soal putusan PK. "Tadi ketawa-ketawa mereka. Dia (Mary Jane) sehat."

Menurut Zaenal, perwakilan pemerintah Filipina tersebut belum mendapat keterangan mengenai hasil PK Mary Jane. Pertemuan kemudian diakhiri dengan doa bersama. "Semuanya, sama rohaniawan berdoa bersama termasuk pegawai kita yang beragama katolik," jelas Zaenal.

Rombongan yang menjenguk Mary Jane tersebut adalah Konsul Kedubes Filipina Syrlene Mananquli, BNN Filipina Valente Fortunato Carino, Kepolisian Nasional Filipina Jeoffrey Bellin, Kemenlu Filipina Violaflor Enerian Anchota, Kedubes Filipina Selfino Sambajon, dan penasehat hukum Mary Jane, Sisca. (Sun/Mut)