Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengkritik sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kerap melempar kata-kata kasar dan mengeluarkan pernyataan keras terhadap DPRD DKI Jakarta. Jimly mengaku tidak bisa menyalahkan sikap sebagian anggota DPRD DKI yang melayangkan angket dan berupaya memakzulkan Ahok melalui hak angket.
"‎Cuma bagaimana kalau si pejabatnya ini memusuhi semua orang. Ya salah sendiri. Jadi semua orang sudah memberi nasihat supaya Ahok memperbaiki komunikasi. Komunikasi itu kan bukan soal keras atau kasar, tapi soal efektifitas. Efektif tidak komunikasi yang dilakukan dia (terhadap DPRD)," ujar Jimly di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).
‎Jimly menilai, seharusnya Ahok tidak hanya menggalang dukungan dari warga Jakarta saja. Ahok seharusnya juga merangkul anggota DPRD DKI untuk mau menyelamatkan uang rakyat.
"Jadi jangan menggalang dukungan ke luar, tapi di dalam sedikit yang dukung. Sehingga birokrasi bernegara tidak efektif dalam menggerakkan roda birokrasi. Walaupun populer dari luar, tapi dukungan day to day politic yang di internal (DPRD) tidak ada, tidak akan efektif memimpin," kata Jimly.
Meski begitu, ia menilai hak angket yang digulirkan DPRD DKI merupakan hal wajar. Namun Jimly berharap kejadian tersebut tidak berlanjut di tahun-tahun berikutnya, terlebih bila hak angket tersebut berujung pada pemakzulan Ahok dari kursi Gubernur DKI. Â
"Tidak sehat kita kalau memberi pembenaran bahwa pemerintah itu bisa diberhentikan hanya gara-gara minoritas suara di DPRD. Karena kita demokrasinya sedang tumbuh, tidak baik itu. Maka sebaiknya jangan. Ya tapi Pak Ahok juga harus memperbaiki diri," tandas Jimly. (Mut)
Nasihat Jimly Asshiddiqie untuk Ahok
Jimly mengaku tidak bisa menyalahkan sikap sebagian anggota DPRD DKI yang melayangkan angket dan berupaya memakzulkan Ahok.
Advertisement